Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Edukasi Seks Komprehensif Lebih Dibutuhkan Remaja Daripada Tes Kehamilan

4 Februari 2025   22:00 Diperbarui: 3 Februari 2025   23:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edukasi seksual. (KOMPAS.com/Albertus Adit)

Tes kehamilan wajib di sekolah: solusi yang kontroversial, apakah benar-benar efektif atau justru merugikan remaja?

Bayangkan, kamu menjadi seorang siswi di SMA Sulthan Baruna di Cianjur. Tiap semester kamu harus menjalani tes kehamilan yang dilakukan oleh pihak sekolah. 

Dari namanya saja kita tahu ini bukan tes kesehatan biasa, tapi untuk tahu apakah kamu hamil atau tidak. 

Mengutip dari Tirto.id, kebijakan yang diterapkan sejak beberapa tahun lalu ini, bermula dari kekhawatiran terhadap meningkatnya angka kehamilan di kalangan siswi. 

Namun, kebijakan ini justru menimbulkan banyak kontroversi. Kritikan datang dari berbagai pihak, mulai dari aktivis hak anak hingga pakar kesehatan yang menilai bahwa kebijakan ini tidak menyelesaikan akar masalah, malah berpotensi memberi dampak psikologis yang serius bagi remaja.

Namun pertanyaannya adalah, apakah kebijakan tes kehamilan wajib ini benar-benar efektif mencegah kehamilan remaja? Atau justru malah merugikan siswi yang menjadi sasaran kebijakan tersebut?

Menganalisis Dampak Psikologis Tes Kehamilan di Sekolah

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu dampak dari kebijakan ini. 

Kebijakan tes kehamilan di SMA Sulthan Baruna tidak hanya menuai kritik dari aktivis, tetapi juga memicu perdebatan panjang di kalangan para ahli psikologi dan pendidikan. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arni Azis Yuliyantiningsih dan Nurul Azizah, kehamilan remaja memang memiliki dampak psikologis yang berat. 

Kehamilan yang tidak direncanakan bisa mengarah pada stres, depresi, bahkan kecemasan yang berkepanjangan pada remaja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun