Mohon tunggu...
AIDEX (Airlangga Indonesia Denali Expedition)
AIDEX (Airlangga Indonesia Denali Expedition) Mohon Tunggu... -

AIDEX (Airlangga Indonesia Denali Expedition) Seven Summit Project Mahasiswa Pencinta Alam WANALA Universitas Airlangga Alamat Kantor : Gedung Student Center lantai 1 Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Selama Dua Minggu, Atlet Denali Summit Attack Enam Kali ke Mahameru

28 November 2016   15:34 Diperbarui: 28 November 2016   16:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendaki puncak tertinggi di belahan Bumi Utara bukanlah hal mustahil. Namun, fisik dan mental para atlet pendaki perlu dipersiapkan secara matang agar bisa meminimalisir risiko yang terjadi saat pendakian.

Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Airlangga atau Wanala UNAIR dijadwalkan akan berangkat dan mendaki Gunung Denali di Amerika Serikat pada medio tahun 2017. Kegiatan ini mereka namai Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDEx).

Ada banyak rangkaian persiapan fisik dan mental, salah satunya mereka akan menempa diri selama 15 hari di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS). Rencananya, kegiatan itu akan dilaksanakan pada tanggal 20 November (Minggu) sampai 4 Desember (Minggu). Selama pelatihan, mereka akan didampingi Huda, pendaki tujuh puncak tertinggi dunia dari organisasi Indonesia Expedition.

Selama pelatihan di TNBTS, mereka akan melatih teknik, mematangkan fisik, melatih endurance, membiasakan diri dengan ketinggian, dan untuk membuat tim yang solid. TNBTS dipilih dengan alasan kesesuaian medan.

“Di Alaska, semuanya salju. Medannya hampir sama dengan pasir sehingga yang paling pas di Semeru untuk simulasi pendakian,” tutur Wahyu Nur Wahid yang bertindak selaku Sekretaris AIDEx.

Wahyu melanjutkan, para atlet AIDeX membutuhkan dataran tinggi dan terbuka untuk berlatih. Meski tak setinggi Denali, TNBTS adalah tempat yang sesuai untuk melatih diri.

Pelatihan ini akan diikuti oleh ketujuh atlet ekspedisi, yakni Bernat Yogi Abrian (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2013), Gangga Pamadya Bagaskara (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/2014), M. Faishal Tamimi (alumnus), M. Roby Yahya (Fakultas Perikanan dan Kelautan/2011), Syaifful Akbarudin (FISIP/2011), Septian Rio (FISIP/2013), dan Yasak (alumnus).

Membangun tim, fisik, dan mental

Ada sepuluh jenis teknik latihan yang akan dilakukan oleh para atlet AIDEx. Mereka akan melakukan latihan beban, ketahanan fisik, manajemen kegiatan, kekompakan, aklimatisasi di ketinggian, kecepatan, moving together, self arrest, running belay, dan sledding.

Pada hari pertama, tim berangkat menuju lokasi di Bromo dan berlatih menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu Bromo (aklimatisasi). Pada hari kedua, mereka akan mengasah teknik pendakian moving together dan self arrest.

Self arrest merupakan teknik mountaineering. Dalam teknik ini, pendaki menjatuhkan diri, terpelosok, tergelincir di gunung es atau medan salju, dan pendaki tersebut melakukan penyelamatan diri dengan menggunakan ice axe serta kombinasi dari anggota tubuh seperti kaki, siku, lutut dan tangan. Jadi, latihan ini merupakan simulasi jatuh ke jurang,” terang Roby Yahya, Ketua operasional AIDeX

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun