Mohon tunggu...
AIDEX (Airlangga Indonesia Denali Expedition)
AIDEX (Airlangga Indonesia Denali Expedition) Mohon Tunggu... -

AIDEX (Airlangga Indonesia Denali Expedition) Seven Summit Project Mahasiswa Pencinta Alam WANALA Universitas Airlangga Alamat Kantor : Gedung Student Center lantai 1 Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Keempat di Denali Tim Atlet Wanala Capai Kamp Dua

8 Juni 2017   20:47 Diperbarui: 8 Juni 2017   22:27 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kamp satu Denali. (Sumber: National Geographic)

Tim Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX) Unit KegiatanMahasiswa Pecinta Alam Universitas Airlangga tengah mendaki gunung tertinggi di Amerika utara, Mc. Kinley atau yang dikenal dengan Denali.

Berdasarkan kabar terbaru yang didapat oleh manajer tim atlet AIDeX, Wahyu Nur Wahid, mereka tengah berada di ketinggian 9.350 kaki atau 2.850 mdpl. Kabar perjalanan tersebut didapat melalui satelit global positioning system (GPS) pada Rabu siang (31/5) waktu Indonesia.

Pada hari Selasa waktu bagian Alaska Amerika Serikat, tim melakukan perjalanan menuju kamp dua di ketinggian 11.200 kaki. Namun, ketiga atlet yang beranggotakan Muhammad Faishal Tamimi (mahasiswa Fakultas Vokasi/2011), Mochammad Roby Yahya (mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan), dan Yasak (alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) didampingi pemandu memutuskan untuk beristirahat di titik Below Kahiltna Pass atau 9.350 kaki.

“Perbedaan ketinggian 1.850 kaki namun suhu mencapai minus 18 derajat Celcius. Kondisi di Denali cerah meskipun malam hari. Alhamdulillah, kondisi tim atlet sehat,” tutur pemandu tim atlet, Sofyan Arief Fesa.

Sebelum melanjutkan perjalanan, sehari sebelumnya waktu setempat, tim melakukan perjalanan dan menimbun bahan logistik (makanan dan bahan bakar) di timbunan salju di kamp satu. Tujuannya, untuk menyimpan makanan dalam keadaan darurat ataupun cadangan makanan ketika sudah turun. Selain itu, penyimpanan logistik juga mengurangi berat bawaan dan proses aklimatisasi tim atlet AIDeX.

Sempat terhambat cuaca

Selama di Alaska, tim atlet AIDeX melakukan berbagai persiapan yang matang. Persiapan tersebut di antaranya melakukan pengecekan barang, kebutuhan logistik, hingga persiapan keberangkatan. Tim atlet berangkat menuju Denali di bandar udara Kahiltna International Airport yang terletak di desa terakhir sebelum Denali, Talkeetna.

Mereka terbang dari ketinggian 7.200 kaki mdpl dengan menggunakan pesawat perintis. Perjalanannya sempat terhambat keadaan alam. Cuaca yang tak bersahabat mengakibatkan pesawat tidak bisa mendarat di gletser sehingga penerbangan harus ditunda keesokan harinya. Sehari setelahnya, Jumat (26/5) waktu Alaska, tim memulai pendakian dari base camp menuju kamp satu.

“Ada pendaki asal Jerman yang masuk kloter pertama. Mereka kembali ke Talkeetna karena masih belum bisa landing sedangkan kami termasuk kloter ketiga dan berhasil mendarat di base camp dengan selamat,” tutur Roby.

Setibanya di base camp, tim mendirikan tenda untuk aklimatisasi selama satu hari sebelum memulai pendakian tanggal 27 Mei. Selama pendakian, tim melalui jalur West Buttres. Rute ini merupakan jalur yang sering dilalui oleh pendaki Denali.

“Tim melakukan perjalanan pukul dua siang menuju kamp 2. Awalnya, cuaca cukup cerah namun tak selang lama kemudian cuaca berubah menjadi angin dan bersalju sehingga jalur yang dilalui cukup berat dengan memakai sepatu salju yang memiliki berat empat kilogram,” tutur Faishal.

“Ketinggian salju sampai ditambah kedalaman jalur selutut yang membuat tim AIDeX menguras tenaga ekstra. Berat bawaan tiap individu rata-rata 50 kilogram yang dibawa di tas punggung dan sledge (kereta luncur),” imbuh Faishal yang juga ketua ekspedisi AIDeX.

Rencananya, tim atlet AIDeX akan mendaki Denali selama 18 sampai 22 hari. Mereka bertolak dari Surabaya ke Jakarta pada 10 Mei, kemudian berangkat ke Amerika Serikat pada 17 Mei. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Anchorage pada tanggal 21 Mei. Sedangkan, pendakian di Denali akan dimulai pada 26 Mei sampai 9 Juni.

Denali bukanlah puncak pertama yang didaki oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM Wanala). Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah tim digapai adalah Puncak Cartenz (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013).

Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits anggota UKM Wanala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun