Mohon tunggu...
Aidatul Adawiyah
Aidatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

Berbagi untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Self-Awareness; SEL pt. 1

7 Desember 2021   22:53 Diperbarui: 21 Desember 2021   19:12 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Self-awareness atau dapat di artikan sebagai "kesadaran diri" merupakan keterampilan dari seseorang untuk memahami kesadaran pikiran, perasaan, dan evaluasi diri sehingga dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, dan nilai yang terjadi pada diri sendiri dan orang lain. Pribadi dengan self awareness yang baik dapat membaca situasi sosial, memahami orang lain, dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menempatkan diri, termasuk mengendalikan emosi.

Para ahli dalam bidang psikologi menyinggung istilah lain dari kesadaran diri dengan nama metakognisi dan metamood, yaitu kesadaran akan proses berpikir dan kesadaran emosinya sendiri. Istilah metakognisi di definisikan oleh Benjamin Bloom, sedangkan istilah metamood pertama digunakan oleh John D. Mayer dan Peter Salovey. Proses metakognisi dapat membantu pribadi untuk mengontrol aktivitas kognitifnya, sehingga ia mampu untuk memilih situasi dan strategi yang tepat bagi dirinya di masa mendatang.

Berikut uraian dari makna self awareness atau kesadaran diri dari beberapa referensi:

  • Menurut Listyowati (2008), self awareness adalah keadaan dimana pribadi dapat memahami diri sendiri dengan setepat-tepatnya, yaitu kesadaran mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri. Pribadi yang memiliki kesadaran diri yang baik maka ia dapat mengontrol diri, dengan maksud mampu membaca situasi sosial dan menempatkan diri.
  • Menurut Goleman (1996), self awareness adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain serta perhatian terus menerus terhadap batin seseorang, merefleksikan diri, pikiran mengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi.
  • Menurut Solso dkk (2007), self awareness adalah kesiapan (awareness) terhadap peristiwa yang di lingkungan sekitarnya dan peristiwa kognitif yang terdiri dari memori, pikiran, perasaan dan sensasi fisik.

Aspek-aspek Self Awareness

Terdapat tiga aspek dalam kesadaran diri (self awareness) yang dicetuskan oleh Goleman yaitu:

  1. Kemampuan dalam mengenali emosi.

Pribadi dengan keterampilan ini akan mengetahui makna dari emosi yang mereka rasakan serta mengapa emosi tersebut terjadi, menyadari keterkaitan antara emosi yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan, mengetahui pengaruh emosi mereka terhadap tindakan.

  1. Kemampuan pengakuan diri.

Pribadi dengan keterampilan ini menyadari kelebihan dan kelemahan dirinya, menyediakan waktu untuk mengoreksi diri, belajar dari pengalaman, dapat menerima umpan balik maupun sudut pandang yang baru, serta mau terus belajar dan mengembangkan diri.

  1. Kemampuan mempercayai diri sendiri.

Pribadi dengan keterampilan ini lebih berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya sebagai cara untuk mengungkapkan keberadaan dirinya, lebih berani mengutarakan pandangan yang berbeda, dan bersedia berkorban untuk kebenaran, serta tegas dan dapat membuat keputusan meskipun dalam keadaan terdesak.

Kerangka Pembentukan Self Awareness

Menurut Schafer, dalam membentuk kesadaran diri dalam diri seseorang dibutuhkan sebuah kerangka kerja yang terdiri dari lima elemen utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Attention (atensi perhatian), adalah pemusatan mental ke hal-hal terbuka dan tertutup. Kita dapat mengarahkan perhatian kita ke peristiwa-peristiwa terbuka dan tertutup, dan oleh sebab itu, kesadaran pun dapat kita arahkan ke peristiwa terbuka dan tertutup.
  2. Wakefulness (kesiagaan/kesadaran), adalah rangkaian dari tidur hingga terbangun. Dalam bagian kerangka kerja awareness ini, kesadaran adalah suatu kondisi mental yang dialami seseorang sepanjang kehidupannya. Kesadaran terdiri berbagai level awareness dan akspektasi yang berbeda, dan kita bisa mengubah kondisi kesadaran kita menggunakan berbagai hal.
  3. Architecture (Arsitektur), adalah lokasi fisik struktur fisiologis dan proses-proses yang berhubungan dengan struktur tersebut yang dapat menyokong kesadaran kita. Sebuah konsep dari definitif dari kesadaran adalah bahwa kesadaran memiliki sejumlah struktur fisiologis (suatu struktur arsitektural). Diasumsikan bahwa kesadaran berpusat di otak dan dapat di definisikan melalui penyelidikan terhadap korelasi naural kesadaran di otak dan dapat diidentifikasikan melalui penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran.
  4. Recall of knowledge (mengingat pengetahuan), adalah proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dengan dunia sekelilingnya.
  5. Self knowledge (pengetahuan diri), adalah pemahaman tentang informasi jati diri pribadi seseorang. Terdapat pengetahuan fundamental bahwa anda adalah anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun