Mohon tunggu...
sya
sya Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi

deactive account,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Macam Minat Bermain Anak

20 November 2019   01:27 Diperbarui: 20 November 2019   01:31 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

masa awal kanak-kanak sering disebut sebagai tahap mainan, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. menjelang berakhirnya awal masa kanak-kanak, anak tidak lagi memberikan sifat-sifat manusia, binatang, atau benda-benda kepada mainannya. minatnya untuk bermain dengan mainan mulai berkurang. sekarang pun bnayak orang menganggap permainan anak sebagai pembuangan waktu dan merasa bahwa waktunya lebih baik digunakan untuk mempelajari sesuatu yang berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang lebih dewasa. minat bermain anak-anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan. ada bermacam-macam variasi dalam pola ini. misalnya, anak yang sangat cerdas lebih menyukai permainan sandiwara, kegiatan-kegiatan kreatif dan buku-buku yang memberikan informasi daripada yang bersifat hiburan. dalam hal konstruksi, anak membuat model-model yang lebih majemuk dan orisinal daripada anak yang kurang pandai.

sekalipun masih dalam tahun-tahun prasekolah, anak sudah mengetahui bahwa jenis permainan tertentu dan alatnya dianggap lebih sesuai untuk anak laki-laki dan sebaliknya. hal ini mempengaruhi jenis alat permainan yang digunakan dan cara memainkannya. anak laki-laki lebih sadar daripada anak perempuan tentang kesesuaian mainannya dengan jenis kelamin. anak laki-laki juga menunjukkan minat bermain yang lebih luas daripada anak perempuan. banyaknhya alat bermain yang dimiliki dan banyaknya ruangan untuk bermain, keduanya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga, juga mempengaruhi pola bermain anak. jenis alat bermain juga mempengaruhi. semakin banyak mainan dan alat-alatnya yang dapat dimanipulasi , semakin anak menyukai alat-alat tersebut.

keterampilan motorik yang berkembang baik mendorong anak untuk aktif dalam permainan dan konstruksi sedangkan keterampilan motorik yang buruk mendorong anak untuk menghabiskan waktu bermain dengan hiburan. anak yang populer ingin bermain lebih banyak dengan anak-anak lain sedangkan anak yang secara sosial kurang diterima atau yang sudah merasa senang hanya dengan sedikit persetujuan terpaksa bermain sendiri sepanjang waktu.

anak yang kreatif menghabiskan sebagian besar waktu bermain umtuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain. semakin banyak bimbingan yang diterima anak dalam bermain semakin besar variasi dalam kegiatan bermain dan semakin besr yang diperoleh oleh status sosial ekonomi keluarga. semakin tinggi status sosial ekonomi semakin banyak bimbingan yang diperoleh anak. hal ini terutama tampak dalam buku-buku bacaan yang diberikan dan acara-acara televisi yang boleh mereka lihat.

bermain dengan mainan.

pada permulaan masa awal kanak-kanak, bermain dengan mainan merupakan bentuk yang dominan. minat bermain dengan mainan mulai agak berkurang  pada akhir awal masa kanak-kanak pada saat anak tidak lagi dapat membayangkan bahwa mainannya mempunyai sifat-sifat hidup seperti yang dikhayalkan sebelumnya. lagi pula, dengan meningkatnya minat terhadap bermain dengan kelompok, anak menganggap bermain dengan mainan yang umumnya bersifat bermain sendiri, tidak menyenangkan. 

dramatisasi

sekitar usia tiga tahun dramatisasi terdiri dari permainan dengan meniru pengalaman-pengalaman hidup. kemudian anak-anak bermain permainan pura-pura dengan teman-temannya seperti polisi dan permapok, indi-indianan, dan penjaga toko. berdasarkan cerita-cerita yang dibacakan kepada mereka atau berdasarkan acara-acara film dan televisi yang mereka lihat. 

konstruksi

anak-anak membuat bentuk-bentuk dengan balok-balok, pasir, lumpur, tanah liat, manik-manik, cat, pasta, gunting dan krayon. sebagian besar konstruksi yang dibuat merupakan tiruan dari apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari atau dari layar bioskop dan televisi. menjelang berakhirnya awal masa kanak-kanak, anak-anak sering menambahkan kreatifitasnya ke dalam konstruksi-konstruksi yang dibuat berdasarkan pengamatannya dalam kehidupan sehari-hari. 

permainan

dalam tahun keempat anak mulai lebih menyukai permainan yang dimainkan bersama teman-teman sebaya daripada dengan orang-orang dewasa. permainan ini dapat terdiri dari beberapa pemain dan melibatkan beberapa peraturan. permainan yang menguji keterampilan melempar dan menangkap bola juga popular.

membaca 

anak-anak senang dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku, yang sangat menarik adalah dongeng-dongeng, nyanyian anak-anak. cerita-cerita tentang hewan dan kejadian sehari-hari.

film,radio dan televisi 

anak-anak jarang melihat bioskop, tetapi ia senang film kartun, film tentang binatang dan film rumah tentang anggota-anggota keluarga. anak-anak juga senang mendengarkan radio, tetapi lebih senang melihat televisi. ia senang melihat acara untuk anak-anak yang lebih besar dan juga acara untuk anak-anak prasekolah. ia biasanya tidak merasa takut kalau ada unsur-unsur yang menakutkan dalam acara televisi tersebut.

meskipun beraneka ragam tetapi pola bermain tertentu dari anak usia prasekolah penting diperhatikan bahwa tidak semua pola bermain ini sama populernya dari masa ke masa. mainan, misalnya, menjadi tidak penting pada saat menjelang berakhirnya masa awal kanak-kanak. dan minat dalam permainan semakin meningkat dan menjadi salah satu minat yang kuat pada masa akhir kanak-kanak.

sekian..

sumber : (Elizabeth B. Hurlock, 1980) buku Psikologi Perkembangan edisi kelima

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun