Mohon tunggu...
Aida Swift
Aida Swift Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.instagram.com/aidannh/

Segala yang ditulis itu abadi, tidak habis oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Part 1 Cerita setelah Menikah

6 Februari 2023   22:11 Diperbarui: 6 Februari 2023   22:23 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Terasa berat dan memuakkan saat kita dituntut untuk menyempurnakan ekspetasi mereka bukan?

Ya, salah satu ujian pernikahan adalah memenuhi ekspetasi orang-orang terdekat.

Setelah resepsi, ekspetasi mereka akan mengarah kepada kedua mempelai bisa diberikan momongan secepatnya, 

Setelah memiliki anak, ekspetasi mereka kita akan dengan sempurna mendidik, membesarkannya sesuai standar nilai negara ini.

Padahal jika saja di jalani, setiap langkahnya penuh cobaan. Karena baru saja kita akan adaptasi dengan dua kepala berbeda disatukan dalam satu atap, yang mana dari sisi selera pun bisa berbeda banyak, belum lulus adaptasi itu, tertimpa lagi harus adaptasi dengan ekspetasi orang lain.

Tulisan ini bukan untuk mengundurkan niat bagi para kawan yang ingin segera menikah, bukan. Malah mungkin menjadi motivasi. Karena tantangan selalu menyenangkan jika berhasil dilewati, mungkin sadar nggak sadar, setelah menikah kita menjadi dua kepribadian ganda, karena keadaan. 

Si pendiam akhirnya sangat sering berbicara karena akhirnya banyak hal yang bisa diutarakan kepada suaminya, yang paling terpercaya yang paling menjadi buku harian di setiap malam sebelum tidur.

Si gegabah, akhirnya belajar berhati-hati karena jika salah langkah yang malu bukan lagi dirinya sendiri, akan tetap ada sosok pasangan hidupnya akan menanggung semuanya,

Segalanya menjadi hal baru untuk dilakukan. Dari sanalah menurut penulis, seni dari menikah. Tidak bisa lagi memikirkan hanya sebab akibat kepada diri sendiri. Akhirnya satu sama lain saling menjaga, menjaga segala aspeknya. 

Saat dulu mungkin begitu teguh ingin berkarir jauh, ingin melampaui batas limit dan mendapatkan gaji yang maksimal, setelah menikah, ada hal lain yang diinginkan, yang membuat nyaman dan susah ditinggalkan, akhirnya menurunkan ambisi demi mendapat dua hal yang berbeda sekaligus. 

Contoh: berkarir biasa saja, tapi tetap selalu bisa ada di rumah pulang dan menemani pasangan atau anak atau bahkan meninggalkan karir demi menjadi IRT full. Luar biasa kan? menikah bisa mengubah apa yang sebelumnya diyakini, memberi pandangan baru yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun