Mohon tunggu...
Nurhaidah Saragih
Nurhaidah Saragih Mohon Tunggu... Guru - Learning by Doing and Traveling

Seorang perempuan Indonesia yang sekarang menetap di Jerman bersama suami, senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berfoto bersama Pasangan, Ketika Berada di Jerman dan Amerika Serikat

5 Februari 2020   11:30 Diperbarui: 5 Februari 2020   14:08 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika anda sepasang kekasih atau suami isteri yang gemar jalan-jalan, mungkin salah satu kegiatan yang tidak bisa dilewatkan adalah berfoto berdua bersama pasangan anda, terutama di tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah mempesona. Sayapun suka memanfaatkan kegiatan jalan-jalan bersama suami dengan berfoto berdua. Mengenai hal ini kami memiliki pengalaman yang agak berbeda ketika berwisata di Jerman dan ketika berwisata di Amerika Serikat. 

Suami saya memang bukan termasuk orang yang senang difoto, tapi karena saya sering meminta beliau untuk berfoto bersama di tempat-tempat wisata yang kami kunjungi, maka mau tidak mau, beliaupun menuruti juga keinginan saya. Ketika berada di tempat-tempat wisata di Jerman seperti Lake Constanz, misalnya ; saya sudah bersiap dengan kamera ponsel saya, mencoba beragam gaya di samping suami, tapi beliau sikapnya datar saja. Kesannya jadi saya yang seperti 'cacing kepanasan' di samping suami saya. 

Biasanya kami berfoto berdua di tempat-tempat wisata di Jerman dengan swafoto. Orang-orang di sekitar kami, yang melihat saya sibuk dengan kamera ponsel saya untuk mencoba berbagai macam gaya, seperti tidak peduli sama sekali. Mereka terlihat seperti asik dengan kegiatan mereka sendiri. Tetapi juga mereka tetap menghormati aktivitas swa-foto kami, dengan mencoba menyingkir dari area tempat kami berfoto, supaya tidak tampak dalam layar kamera kami. 

Sebenarnya sesekali saya berharap ada orang di sekitar kami menawarkan diri untuk mengambilkan foto-foto kami berdua. Tapi sepertinya bukan tipe orang Jerman mungkin yang biasa menawarkan diri kepada pasangan yang sedang berusaha mengambil momen terindah untuk berfoto bersama. Saya sebenarnya ingin meminta tolong pada orang di sekitar saya untuk mengambilkan foto kami.

Tapi niat itu kemudian saya urungkan. Lalu saya minta ke suami untuk meminta tolong kepada salah satu orang di sekitar kami untuk mengambil foto kami berdua, suami saya hanya bilang, "tidak perlu." Saya waktu itu sempat berpikir mungkin hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sopan, atau tidak umum meminta pertolongan orang Jerman untuk mengambilkan foto orang lain. 

Lain halnya ketika kami sedang berlibur ke negara Amerika Serikat. Hari kedua kami berjalan-jalan di sekitaran Brooklyn Bridge New York, saya ketika itu mulai sibuk mengatur kamera di ponsel saya untuk mengambil foto kami berdua. Kemudian ketika saya selanjutnya mengarahkan kamera ke arah saya dan suami, tiba-tiba seseorang menawarkan diri dalam bahasa Inggris untuk mengambilkan foto kami berdua.

Jelas saja saya sangat antusias menerima tawaran tersebut. Senangnya juga orang tersebut meminta kami berdua berpose dengan gaya yang berbeda. Saya merasa orang di sini lebih responsif menangkap kegemaran orang lain berfoto di tempat-tempat wisata. 

Bukan hanya di New York, di kawasan Grand Canyonpun kami mendapatkan tawaran dari beberapa orang di sana untuk mengambilkan foto-foto kami di kawasan tersebut. Sama seperti halnya di New York, orang itu juga meminta kami berdua berpose dalam berbagai gaya. Hal yang sama juga terjadi ketika kami berada di National Potrait Galery di Washington, di kawasan taman Nasional Joshua Tree California serta di kawasan pantai Santa Monica. Meski tak semua tawaran foto diterima oleh suami saya. 

Dugaan saya adalah bahwa orang di Amerika mungkin lebih terbuka dalam menawarkan pertolongan untuk mengambilkan foto bersama sebuah pasangan. Mereka lebih memiliki inisiatif untuk menawarkan pertolongan mengambil foto kita. Mereka mungkin lebih bisa merasakan betapa senangnya orang yang berpasangan mengabadikan foto mereka berdua di tempat-tempat wisata. 

Tetapi apakah orang di Jerman tidak mau menolong mengambilkan foto kita di tempat-tempat wisata? Tidak juga. Ternyata mungkin kebanyakan orang di Jerman lebih nyaman diminta terlebih dahulu oleh kita sendiri untuk diambilkan foto. Kita harus berbicara langsung pada orang yang kita mintai pertolongan. Bukan dengan bahasa kalbu, bahasa telepati atau bahasa gerak-gerik tubuh.

Jika kita secara jelas mengatakan dan minta pertolongan untuk diambilkan foto, mereka dengan senang hati juga akan menolong mengambilkan foto-foto kita. Tentu saja kalau kita mau beberapa pose, kita sendiri yang juga bilang kepada mereka apa maunya kita, bukan mereka yang biasanya menawarkan kepada kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun