Mohon tunggu...
AHZAMZAM ERENDY
AHZAMZAM ERENDY Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

semoga manfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 terhadap Sektor Perekonomian Wisata Kera Nipa

21 Januari 2021   17:19 Diperbarui: 21 Januari 2021   17:21 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wisata Hutan Kera Nepa di Sampang adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Wisata Hutan Kera Nepa di Sampang adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari. Wisata Hutan Kera Nepa di Sampang memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Sangat di sayangkan jika anda berada di kota Sampang tidak mengunjungi wisata Hutan Kera Nepa di Sampang yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut. Wisata Hutan Kera Nepa di Sampang sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya. Keindahan wisata Hutan Kera Nepa di Sampang ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat wisata Hutan Kera Nepa di kota Sampan.
Di samping itu wisata pantai kera nipah membantu perekonomian masyarakat sekitar dan mejadikan peluang utama untuk menghasilkan uang yang di peroleh dari wisata pantai kera nipah, banyak masyarakat sekitar yang meninjau dan menjadikan jalan utama untuk membuka usaha baik di bidang jual makanan, juru parker dan lain sebagainnya. Hal ini yang akan membantu masyarakat da ada masukan untuk BUMD ( bada usaha milik daerah ). Namun di samping itu dan berjalannya waktu perekonomian di wisata pantai kera nipah terhambat karena dampak dari kovid 19 yang melanda Negara Indonesia. Hal ini yang mempersulit perekonomian masyarakat karena tidak ada masukan atau berkurangnya pengunjung tiap harinya, adapun dampak yang di alami bagi sector perekonomian wisata pantai kera nipah yaitu :
Dampak perekonomian bagi masyarakat
 Tahun 2019 ini adalah tahun yang sangat berat bagi kami  dan juga industri pariwisata di dunia termasuk pariwisata di Indonesia khususnya di wisata pantai kera nipah. Tahun ini tahun dimana sebuah virus bernama COVID-19 (Corona Virus Desease 19) menyerang hampir seluruh isi bumi tanpa terkecuali. Virus covid-19 ini tidak hanya menyerang manusia tetapi juga menyerang perekenomian di di wisata pantai kera nipah dengan segala permasalahan yang timbul akibat efek berantai yang diakibatkannya.
Di industri pariwisata virus ini mulai memberikan dampak pada awal tahun 2020 yang mana banyak wisatawan membatalkan rencana perjalanannya terutama wisatawan pantai kera nipah yang berasal dari pulau Madura bahkan dari pulau Madura seperti Surabaya, jogja dan lainnya, dimana dampak covid 19 sangat memberikan dampak yang sangat buruk bagi perekonomian wisata.dan di samping itu juga Bagi kami pelaku pariwisata hal ini adalah pukulan yang sangat telak yang mengakibatkan kami harus merumahkan hampir 90% karyawan yang sangat menggantungkan hidupnya kepada kami. Tetapi kami juga harus realistis dengan keadaan yang terjadi karena kami sudah merasakan dampak virus ini dari januari akhir tahun ini yang mana sejak saat itu kami berusaha bertahan dengan kedan yang ada dan berharap corona tidak menyerang pariwisata.
Dan pada suatu titik di akhir bulan maret 2020 sudah tidak sanggup menahan kerugian sebesar itu sehingga kami memutuskan merumahkan 90% karyawan. Hal ini adalah keputusan sangat sulit dari sisi kemanusiaan tetapi kami harus realistis dengan kondisi yang terjadi yang dimana kami sudah merasakan dampak awal virus ini dari awal tahun. Sekarang ini kami hanya berharap perekonomian di indonesia terutama perekonomian pariwisata pantai kera nipah segera pulih dan berjalan normal kembali meskipun tidak yakin normalisasi keadaan ini akan berjalan dengan cepat dan singkat. Tetapi selaku pariwisata di pantai kera nipah harus optimis keadaan seperti ini segera cepat berakhir karena hampir semua masyarakat banyuates sampang menggantungkan hidupnya dari sektor ekonomi pariwisata.
Dampak bagi pedagang di area wisata pantai kera nipah
Sangat buruk karena harus berhadapan covid 19 karena angka pengunjung yang dating tidak banyak dan menjadikan dagangan masyarakat tidak laku sepenuhnya, ratusan pedagang di kawasan objek wisata pantai kera nipah merasakan betul dampak wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Aktivitas pariwisata yang lumpuh total mengakibatkan mereka kehilangan pendapatan. Selama hampir tiga bulan kehilangan mata pencarian, banyak pedagang yang terpaksa menjual harta bendanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19, mulai dari menjual barang elektronik, perhiasan hingga kendaraan bermotor. Seperti yang dialami salah satu penjual yang semenjak kunjungan wisata ditutup bulan Maret lalu harus berjuang keras bertahan hidup, sebab ia dan suaminya tak lagi memiliki penghasilan tetap dari berdagang aksesoris di area wisata pantai kera nipah.
 Akhirnya salah satu penjual memutuskan untuk menjual salah satu barangnya untuk kebutuhan hidup. Sejak berjualan di area wisata kera nipah hingga sekarang,  dampak pandemi Covid-19 dirasakan sangat parah. pada saat pandemi sekarang, pedagang gak bisa kemana-mana, diam di rumah karena tempat wisata ditutup semua,apa lagi saat memasuki momen libur Lebaran yang biasanya jadi kesempatan untuk meraup untung namun kali ini harus mengelus dada sebab kunjungan ke objek wisata harus ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Tidak pernah terbayangkan seperti ini. Karena biasanya setiap lebaran selalu ramai oleh masyarakat yang mengadakan liburan. Tapi sekarang kami pasrah, mudah-mudahan korona segera berakhir dan ini usaha bisa lancar.
Setelah pemerintah menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal di objek wisata, masyarakat berharap kehidupan bisa kembali berjalan seperti biasa. "Pokoknya sekarang harus bangkit, usaha harus terus berjalan. Berdasarkan pantauan, suasana di area wisata pantai kera nipah sepi dan banyak kios yang masih ditutup pemiliknya, hanya sekitar puluhan pedagang saja yang terlihat sudah membuka kiosnya untuk membereskan barang dagangannya. Pengunjung yang biasa memenuhi area wisata pun belum banyak terlihat. Masyarakat yang tinggal di sekitar area wisata kera nipah rata-rata berprofesi sebagai pedagang, mulai dari makanan hingga berbagai cinderamata.
Dampak bagi sector perekonomian wisata pantai kera nipah
Objek wisata pantai kera nipah yang menjadi tempat favorit para pengunjung pulau Madura khususnya kawasan banyuates sampan, Kurangnya wisatawan yang datang berdampak pada perekonomian di masyarakat sekitar, Banyak kios kios tempat untuk menjadikan bahan utama para pengunjung seperti penjual makanan dan tempat foto yang menjadi pemasukan ekonomi masyarakat sekitar menjadi sepi karena pandemi covid 19. Yang mengakibatkan kerugian pada sector perekonomian pantai wisata kera nipah
Presiden Joko Widodo akan membuka kembali sektor pariwisata ketika New Normal berjalan. Tempat wisata yang dibuka harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Presiden juga meyakinkan bahwa pandemi ini akan berakhir pada akhir tahun, dan Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan tahun depan sektor pariwisata akan melejit banyak dikunjungi oleh para wisatawan daerah maupun luar daerah yang ingin menikmati kembali keindahan-keindahan di kawasan pantai tersebut, sehingga hal tersebut nantinya akan bisa membangkitkan lagi sektor pariwisata yang sebelumnya sepi pengunjung.
Pada sebelumnya perekonomian di pantai kera waduk nipah sangat lah baik karena tidak ada hambatan sama sekali, namun pada saat memasuki tahun 2020 sektor perekonomian terhambat karena pengaruh covid 19 yang membawa dampak yang sangat buruk, sebabnya pemerintah indonesia menerapkan PSBB untuk menghindari penyebaran covid 19 dan semua aktifitas di Indonesia di tiadakan termasuk wisata wisata Indonesia khususnya di pantai kera nipah juga harus melakukan penutupan.
Maka dari situ sector perekonomian wisata kera nipah terhambat karena tidak ada masukan baik dari pengunjung maupun pajak dari pedagang sekitar area wisata pantai kera nipah, di samping itu tempat tempat di area wisata banyak yang tidak terawat seperti tempat berfoto, di pinggi pantai dan lainnya, alsebab tidak ada masukan untuk memperbaiki tempat dan hanya di biarkan saja sampai betul betul nanti perekonomian pulih dan pengunjung banyak yang datang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun