Mohon tunggu...
Ahzahra Indah
Ahzahra Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

saya adalah seorang mahasiswa kedokteran gigi yang sedang menempuh s1 di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Stunting terhadap Aktivitas Pertumbuhan Gigi pada Anak

3 Juli 2022   17:00 Diperbarui: 3 Juli 2022   17:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Stunting merupakan suatu bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang terjadi pada anak akibat dari kekurangan gizi jangka panjang sehingga anak menjadi lebih pendek dari usianya (kemenkes, 2018). Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, namun kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. 

Ciri-ciri stunting dapat terlihat jika sang anak mengalami pubertas terlambat, dan pada anak usia 8-10 tahun menjadi pendiam dan tidak banyak melakukan eye contact, tak hanya itu performa buruk terlihat pada tes perhatian dan memori belajar sang anak serta wajah tampak lebih muda dari usianya dan terakhir pertumbuhan tinggi badan dan gigi terlambat. 

Tak hanya itu efek stunting juga berpengaruh terhadap rongga mulut sang anak jika anak mengalami kekurangan nutrisi seperti Vitamin B1 yang dapat menyebabkan bibir pecah-pecah pada anak, Vitamin B2 dan B3 akan menyebabkan inflamasi lidah, angular cheilitis, ulcerative gingivitis, Vitamin B6 menyebabkan penyakit periodontal, Vitamin B12 menyebabkan bau mulut (halitosis), kekurangan Fe (zat besi) akan terjadi disfungsi kelenjar saliva, lidah nyeri dengan rasa terbakar, kekurangan protein/kalori dapat menyebabkan ukuran gigi mengecil, erupsi gigi terlambat, kekurangan Vitamin A dapat terjadi gangguan pembentukan gigi dan pembentukan jaringan epitel berkurang, kekurangan Vitamin D/ Kalsium dan Fosfor dapat mengakibatkan menurunnya kalsium dalam plasma, hipomineralizacion, integritas gigi terganggu, dan terakhir jika anak kekurangan Vitamin C dapat terjadi perubahan pulpa gigi, gusi berdarah, tidak teraturnya pembentukan dentin. 

Meskipun tingkat pengidap stunting sangat tinggi di Indonesia banyak yang tidak mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan stunting, stunting dapat terjadi dikarenakan genetik orang tua (Stunting Familial), malnutrisi/ gizi buruk, kelainan endokrin (stunting proposional), kelainan tulang ( stunting tidak proporsional), defisiensi hormon, kelainan kromosom.  

Dan apakah stunting sendiri dapat diobati?  sayangnya stunting adalah kondisi yang gangguan pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan seperti semula. Yang artinya ketika anak sudah stunting atau pendek sejak ia masih balita, maka pertumbuhannya akan terus lambat hingga ia tumbuh dewasa. 

Namun tetap penting bagi orang tua memberikan berbagai makanan yang tinggi gizi, dan nutrisi agar bisa mencegah kondisi anak semakin buruk dan mengalami pertumbuhan semakin parah. 

Jika anak masih dibawah umur 2 tahun akan semakin baik pencegahan pertumbuhan yang parah dibandingkan anak yang sudah diatas umur 2 tahun. Untuk mencegah stunting orang tua dapat terus pantau pertumbuhan balita di posyandu, dan sanitasi air bersih dan fasilitas sanitasi terpenuhi, memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dan dampingi ASI dengan MPASI sehat. 

Jika anak diberikan air bersih yang mengandung mineral serta susu, sayur, buah, dan protein yang seimbang akan sangat membantu pertumbuhan gigi dan tulang pada sang anak dan terjadinya karies pada anak sangat kecil dibandingkan anak yang mengalami stunting akan mengalami karies. 

Jika kesehatan mulut dan anak terjaga dan sehat maka anak akan mudah untuk mengkonsumsi makanan-makanan dan minuman yang seharusnya didapatkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun