Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Menulis Seorang Sahabat

28 Mei 2015   10:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_385973" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi"][/caption]

Kalau kita sudah terbiasa menulis, akan makin jelas bahwa menulis itu membutuhkan strategi. Strategi ini merupakan sebuah kumpulan cara-cara praktis ini diperlukan agar kita mencapai tujuan yang kita tetapkan sebelumnya. Sebetul secara sederhana, strategi menulis bisa menjadi perdebatan panjang dikalangan penulis, tapi tidak bagi sahabat saya Turmuzi.

Karena masing-masing orang punya tafsir berbeda tentang menulis ini. Al-hasil bertandanglah saya ke rumah seorang sahabat di pendalaman Lombok Tengah. Dari pertemuan bersamanya, paling tidak saya mendapat enam strategi yang membuat saya terkagum-kagum dengannya.

Pertama, menulis apa yang hendak kita tulis kemudian apa temannya? Kedua, kenapa tulisan tersebut dibuat dan siapa saja target pembacanya?  Ketiga, bagaimana cara pengumpulan datanya. Dari bacaan pengamatan di internet, lapangan dan lain sebagainya? keempat, bagaimana menyeleksi bahan-bahan tulisan agar mudah dipahami pembaca?

[caption id="attachment_385974" align="aligncenter" width="300" caption="Menulis saya awali dari sebuah Bulletin"]

14327846461043134990
14327846461043134990
[/caption]

Namanya srategi, jarang sekali yang sempurna sejak awal. Harus harus terjun ke lapangan untuk mencoba cara ini dan kemudian untuk dipaham bagaimana cara yang efektif  dan  cara yang mengecewakan. Namun berbeda dengan strategi yang saya pergunakan ketika hendak menulis. Saya menulis apa yang hendak ingin ditulis.

Setelah ditulis, makanya saya membaca dan memikirkan kata-kata yang telah ditulis. Lalu saya, perkaya dan tambah kurang agar lebih menarik dan komunikatif. Kadang saya kritik sendiri dengan mengunakan buku-buku bacaan yang relevan. Lalu kemudian strategi anda bagaimana?

Mataram 27 Mei 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun