Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Islam dalam Krisis Solidaritas dan Ikhtiar Mendorong Kebangkitan Dunia Islam

10 Juli 2021   07:23 Diperbarui: 10 Juli 2021   07:28 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto Ahyarros)

Mendorong solidaritas untuk kebangkitan dunia Islam 

Kebangkitan dunia Islam merupakan suatu gerakan yang mengacu pada pandangan dari dunia Islam menjadi penting kembali, karena dunia Islam dikaitkan dengan masa lalunya yang gemilang. Khsususnya kegemilangan yang tampak selama tujuh abad sejak di mulai dari  rasul 23 tahun, Khulafarurasyidin (30) tahun, Daulah Umaiyah (90) tahun dan Daulah Abbasiyah (500) tahun. (Azra, 2016). Hingga masa lalu mempengaruhi cara pandang dunia Islam. Dunia Islam dianggap sebagai satu kekuatan alternatif memperbaiki kondisi umat Islam yang sedang mengalami krisis solidaritas. Sehingga dalam konteks kebangkitan solidaritas dunia Islam yang perlu dilakukan abad ke-21 ini, antara lain;

Pertama, Umat Islam perlu melakukan lagi pada upaya melakukan konstruksi sistem ajaran, namun juga pada bagaimana melakukan respon terhadap gerakan modernis yang menurut dunia Islam yang cenderung kebaratan. Sehingga diantara banyak kelompok atau aliran modernis, tradisional, dan revivalis muncul saling kritik dan lontaran pemikiran. Misalkan belajar dari beberapa kasus tuduhan itu ada benarnya bila mengacu pada cara pandang pemikir modern, seperti Thoha Husein (Mesir), Ahmad Khan (Pakistan). Kedua tokoh ini berpikir modernis dalam artinya ia sering menafsirkan Al-Qur'an dalam konteks membenarkan pandangan Barat. Kemudian mengklaim temuan Barat khususnya dalam bidang sains dan teknologi punya dasar kuat dalam Islam. 

Kedua, Konteks sejarah dunia Islam pernah mengalami kejayaan sains di masa lalu, dalam konteks membangkitkan solidaritas dunia Islam, umat Islam perlu perlu menghidupkan kembali gairah tradisi intelektual dikalangan dunia Islam. Keinginan dan harapan atas kebangkitan ini harus berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan kemajuan peradaban Islam harus ditopang dengan kemajuan sains dan teknologi yang berasakan nilai-nilai ilahiyah dan agama Islam yang rahmatan lil'alamin. 

Terakhir, mengutip dari bukunya Ahmad T. Kuru (2020) untuk menyelesaikan masalah-masalah krisis solidaritas di dunia Islam, seperti otoritarianisme dan ketertinggalan serta mengejar perkembangan Barat, dunia Muslim perlu membangun sistem kompetitif dan meritokrasi. Ini yang membutuhkan reformasi sosioekonomi dan politik mendasar serta politik mendasar dengan dimensi ideologi dan kelembagaan dengan dimensi dan kelembagaan. Maka dunia Islam memerlukan intelektual yang kreatif dan borjuasi independen, yang dapat mengimbanggi kekuasaan otoritas ulama dan negara.

Daftar Pustaka

Ahmaet T. Kuru. 2019. Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan (Perbandingan Lintas Zaman dan Kawasan di Dunia Islam. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta.

Azrumadi Azra, 2020. Politik Global Tanpa Islam dari Timur Tengah hingga Eropa. Kecana. Jakarta.

Azrumadi Azra. 2016. Transformasi Politik Islam Radikalisme, Khilafatisme, dan Demokratisasi. Kecana. Jakarta.

Abdul Hadi. 2021. Sejarah Masa Kemunduran Peradaban Islam, Faktor dan Penyebabnya. Tirto.id. Diakses tanggal, 1 Juli 2021.

Abd. Ghofur. 2017. Kebangkitan Islam di Indonesia (Tela'ah Tentang Munculnya Ormas Islam Awal Abad 20 M). UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun