Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Buku yang Saya Sukai di 2020 (Kemarin)

10 Februari 2021   10:28 Diperbarui: 10 Februari 2021   10:55 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi buku 2020 (Foto Ahyarros)

Sepulang dari Senayan, saya cicil halaman demi halaman. Buku ini terbilang cukup serius ditulis, cocok untuk bacaan anak kuliahan dan para pegiat isu global dan intelijen, sebagian besar isinya merangkum perihal teori, sejarah dan model-model kerja intelijen. Saya suka buku ini, dari cara ia menjelaskan teori intelijen dari cerita-cerita klasik kuno dan kasus terkini. Hingga memudahkan warga biasa mencerna teori-teori di buku ini.

Mindset (Carol Dweck)

Mungkin kita pernah bertanya, kemana teman-teman yang dulunya menjadi kebanggaan guru karena nilai-nilai dan capaian angka 10 atau A dan nilai pandai dikelas? Sebagian kita pasti pernah menduga, kelak merekalah yang akan mewarnai kehidupan menjadi ilmuan yang sering dikutip publik, insinyur hebat, dokter spesialis ternama, pengusaha besar dan seterusnya.Namun dalam kehidupan ini, ternyata kita sering kecewa.

Karena yang muncul sebagai penerima penghargaan dunia ternyata bukan teman-teman kecil kita yang hebat itu, melainkan sebaliknya. Justru mereka yang dulu sekolah mengalami beragam kesulitan, tak sedikit menjadi penerima hadiah Nobel mengaku bahwa masa kecilnya dilalui dengan penuh lika-liku. Albert Einsten pernah dianggap idiot dan penemu sepanjang masa Thomas Alva Edison dikeluarkan dari sekolah. 

Foto, Ahyarros
Foto, Ahyarros

Berbagai studi belakangan ini, menunjukkan bahwa yang kerap muncul di media, menjadi ilmuwan terkenal, seniman berpengaruh, ekonom berpengaruh dan bahkan menjadi CEO berprestasi, ternyata sebagian besar dulunya bukan siswa yang cerdas tadinya. Lewat buku ini, Carol Dweck mengungkapkan hasil penelitiaanya yang menemukan bahwa ada faktor lain yang lebih penting dari kecerdasan yaitu mindset.

Dalam buku ini Carol Dweck membagi manusia lewat dua tipe; mindset tumbuh (growth mindset) dan mindset yang tetap (fixed mindset).Tipe fixed mindset cenderung mementingkan apa yang didapatkan dimasa lalunya, prestasi sekolah, ijazah dan gelar di perguruan tinggi dan orang tipe ini berpikir kerap tertinggal. Sebaliknya growth mindset, mereka adalah orang yang berani menghadapi tantangan baru.

Mereka percaya bahwa kecerdasan bisa berubah seperti otot, yang kalau dilatih terus-menerus akan menjadi kuat dan besar. Membaca karya Carol Dweck memberikan persfektif bahwa mindset tumbuh itu, kelak akan diraih oleh mereka yang berani menghadapi kesulitan dan tantangan-tantangan baru. Semua itu, bisa dilatih. Untuk itu peran tenaga pendidik dan orang tua sangat menjadi penentu. Buku ini sangat tepat dibaca oleh para pendidik, dan orang tua yang kini sedang membesarkan anak-anaknya.

Range 

Range, why generalists triumph in a specialized world, terpilih dalam 50 buku yang menurut Bill Gates sangat helful dan inspiring di 2020. Beberapa hari ini, saya nyicil membacanya. Pertama kali, saya baca saat seorang teman membagikan file pdfnya, tapi kurang nyaman membacanya, saya cari versi cetakan. Bukunya tak hanya penting biat para pekerja yang dikantoran, tapi juga buat para orang tua.

Foto, Ahyarros
Foto, Ahyarros

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun