Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkat PKH, Kini Keluarga Ibu Muniram Tersenyum Manis

2 Maret 2019   14:55 Diperbarui: 2 Maret 2019   15:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Muniram bersama putrinya Fitriani (Foto Ahyarros)

Muniram (47) tahun mengusap keringat anaknya Fitriani, yang sedang duduk sembari bermain di halaman depan rumahnya. Satu mingguan terakhir  anaknya Fitriani (4) penyandang disabiltas mengalami demam tinggi. Setelah dibawa berobat ke Polindes, anaknya mulai baikan. "Berkat bantuan Program Keluarga Harapan. Alhamdulilah, keluarga saya merasa terbantu sekali,". Cerita ibu Muniram, saat saya bertandang ke rumahnya. (22/2/19).

Pagi itu, bersama Khairul, teman yang bekerja sebagai petugas PKH Kemensos menemani saya berkunjung ke rumah ibu Muniram. Rumahnya persis berada dibukit kecil, yang terletak di Dusun Ngelok, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat bertandang ke rumahnya, kami menjumpai ibu Muniram sedang menemani putrinya bermain boneka plastik dihalaman depan rumahnya.

Fitriani (9) KPM asal Lombok (Foto Ahyarros)
Fitriani (9) KPM asal Lombok (Foto Ahyarros)
Melihat kedatangan kami, ibu tiga anak ini menyapa dan mempersilahkan kami untuk duduk diteras rumahnya berukuran 1 meter kali 2 itu. "Silahkan duduk dulu, sebentar saya butakan kopi," Ujar Ibu Muniram pada kami saat itu. Ibu Muniram melepas Fitriani dari gendonganya. Siang itu, wajah Fitriani masih terlihat lemah, peluh keringatnya menetes. Fitriani memeluk ibunya dan dengan suara terbata-bata, minta disuapin nasi makan siangnya.

Ibu Muniram adalah salah satu anggota keluarga miskin dari 420 orang kartu keluarga (KK), yang mendapat dana bantuan bersyarat Program Keluarga Harapan, pemerintah melalui Kementerian Sosial RI di dampingan PKH Desa Mengkuru, Kecamatan Sakra Barat, Lotim. Keluarga ibu Muniram tercatat sebagai satu dari 2 penerima bantuan PKH katagori penyandang disabilitas di desanya.  

Keluarga ibu Muniram tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejak 2013 tiga tahun lalu. Bersama suaminya ibu Muniram menghidupi kebutuhan keluarganya dari buruh tani musiman dan suaminya pak Ambal (49) tahun bekerja sebagai penjaga kandang ayam, milik tetangga satu kampung dengannya. Karena pekerjaan, yang tak menentu dan upah perbulan Rp 300 ribu membuat keluarga ibu tiga anak ini bekerja sampingan sebagai tukang cuci. Penghasilan Rp 300 ini disisihkan untuk anak putranya Joni yang waktu itu masih di kelas 2 madrasah Tsanawiyah, NW Mengkuru dikampungnya.  

Ibu Muniram didampinggi Kahirul pendamping PKH (Foto Ahyarros)
Ibu Muniram didampinggi Kahirul pendamping PKH (Foto Ahyarros)
Ibu Muniram sedikit berkisah mengenai kesulitan untuk kebutuhan anaknya, Joni dan putrinya Fitriani yang berkebutuhan khsusus. Ia merasakan susahnya biaya, kalau Fitriani mengalami kejang-kejang dan penyakit asmanya, yang kerap datang seketika. Khusus untuk Fitriani, Ibu Muniram baru dapat prioritas bantuan disabilitas itu sejak 2016 silam. Ia tak kuasa membayangkan betapa sulitnya ia bersama keluarga, tanpa bantuan dari PKH Kemensos RI.

Kondisi inilah, yang dialami keluarga Ibu Muniram. Namun setelah tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kemensos, kondisi keluarganya perlahan-lahan mulai membaik. Mulai dari kebutuhan anaknya yang sekolah dan biaya kesehatan putrinya, hingga biaya sehari-hari keluarganya. Untuk proses pencairan dana PKH pertiga bulan, ibu Muniram dibantu oleh Khairul (35) perwakilan PKH Kensos RI di Lombok NTB.  

"Alhamdulilah, setelah 2013, tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM), PKH Kemensos. Beban keluarga dan perlahan-lahan kehidupan keluarga saya mulai membaik. Biaya anak sekolah dan kesehatan Fitriani tak lagi bikin susah. Keluarga saya merasa terbantu sekali. Bantuan ini menjadi penyemangat kami sekeluarga untuk lebih bekerja keras,". Ungkap ibu Muniram dengan penuh senyum, sambil mungusap wajah putrinya yang berkebutuhan khusus itu.

Pendamping PKH dirumahnya ibu Muniram (Foto Ahyarros)
Pendamping PKH dirumahnya ibu Muniram (Foto Ahyarros)
Inilah sepengal cerita keluarga ibu Muniram, penerima bantuan KPM Kemensos RI. Ia buruh tani musiman yang tinggal di 3T (terjauh, tertinggal dan terdepan) Lombok Timur tepatnya. Kisah tentang KPM Kemensos RI tak hanya di Lombok, NTB. Namun masih ada ribuan atau bahkan jutaan jumlah penerima manfaat lainnya, yang perlu diceritakan, sehingga menjadi inspirasi untuk Indonesia.

PKH, Ikhtiar Keluar dari Kubangan Kemiskinan 

Program bantuan bersyarat keluarga harapan, yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI adalah ikhitiar yang sangat mulai dan upaya cekatan dalam membantu mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan. Program PKH terfokus pada tiga bidang, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial masyarakat. Upaya pemerintah untuk menguranggi dan pengentasan angka kemiskinan di Indonesia ini, patut diacungkan jempol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun