"Kenapa sih kamu selalu naik kereta waktu mudik?"
Pertanyaan itu sering kali muncul dari teman-teman saya ketika mereka tahu saya tidak pernah mudik dengan kendaraan pribadi. Bagi saya, jawabannya sederhana: naik kereta itu lebih nyaman, lebih hemat, dan yang paling penting, lebih ramah lingkungan. Kenapa sih mudik dengan kereta bisa lebih ramah lingkungan?
Sebagai seorang mahasiswa rantau, mudik adalah momen yang selalu saya tunggu-tunggu. Setelah berbulan-bulan berkutat dengan tugas-tugas, pulang ke kampung halaman terasa seperti oase di tengah padang pasir. Tapi, di balik euforia mudik, ada satu hal yang sering terlupakan yaitu dampaknya terhadap lingkungan.
Jejak Karbon di Balik Mudik
Setiap tahun, jutaan orang di Indonesia melakukan perjalanan mudik, dan sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Masalahnya, semakin banyak kendaraan pribadi yang digunakan, semakin besar pula emisi gas buang yang dilepaskan ke udara. Asap kendaraan mengandung karbon dioksida (CO) dan polutan lainnya yang berkontribusi pada pemanasan global serta polusi udara.
Data yang Menunjukkan Dampak Mudik terhadap Polusi Udara
- Studi dari Transdisciplinary Institute Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat selama arus mudik Lebaran 2023 (12-25 April) menyebabkan peningkatan tingkat polusi udara secara signifikan. Kompas.id
- Kementerian Perhubungan mencatat bahwa sektor transportasi di Indonesia menyumbang 5% dari total emisi gas rumah kaca. Mongabay.co.id
- Di Jakarta saja, per Agustus 2023, jumlah kendaraan bermotor mencapai 23,03 juta unit, yang menghasilkan total emisi 81,17 juta kg COe.
Bayangkan jika setiap orang memilih kendaraan pribadi untuk mudik, berapa banyak polusi yang dihasilkan? Kemacetan panjang, udara yang semakin kotor, serta konsumsi bahan bakar yang semakin boros menjadi dampak nyata yang kita rasakan.
Mudik dengan Kereta: Nyaman dan Ramah Lingkungan
Saya memilih kereta api bukan hanya karena lebih hemat, tetapi juga karena saya sadar akan dampaknya terhadap lingkungan. Transportasi massal seperti kereta api memiliki kapasitas penumpang yang jauh lebih banyak dibandingkan mobil pribadi, sehingga dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan otomatis mengurangi emisi karbon.
Selain itu, kereta api juga lebih efisien dalam penggunaan energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi yang hanya mengangkut beberapa orang, satu rangkaian kereta bisa membawa ratusan hingga ribuan penumpang dalam satu perjalanan. Artinya, emisi yang dihasilkan per orang jauh lebih kecil dibandingkan jika masing-masing orang menggunakan mobil pribadi.