Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Alam Selalu Disalahkan Jika Manusia Jadi Korban

19 Oktober 2018   09:37 Diperbarui: 19 Oktober 2018   10:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Gempa bumi di Palu, Sigi dan Donggala serta sebelumnya di Lombok adalah pergerakan alam dari dahulu, sekarang maupun mendatang. Alam selalu bergerak dari satu keadaan ke keadaan lainnya dimanapun dan kapanpun.

Pergerakan alam tunduk dan patuh kepada hukum yang mengikatnya dengan begitu erat dan kukuh sejak alam ada dan diadakan dari sebelumnya tidak ada sama sekali. Hasil Maha Karya dari Allah Maha Kuasa, Tuhan bagi semesta alam.

Berdasarkan catatan sejarah gempa bumi di masa lalu gempa bumi pernah melanda daerah2 yang sekarang dilanda gempa bumi. Bahkan di masa jutaan tahun silam sebelum manusia2 menempati daerah2 yang dilanda gempa bumi adalah dahulunya mengalami gempa bumi dari detik ke detik. Saat pergerakan alam berlangsung terus-menerus dalam rangka memenuhi perintah Tuhannya untuk menjadi hamparan bumi yang layak untuk ditempat manusia dalam keadaan aman dan nyaman.

Kalau begitu adanya semestinya bukan sesuatu mengagetkan dan menakutkan bilamana gempa bumi melanda Palu dan lain2nya. Kejadian biasa2 saja sebagaimana biasanya pergerakan alam di ruang angkasa berikut benda2 di dalamnya.

Pergerakan alam tidak perlu dibesar-besarkan karena memang begitu keadaannya sejak pertama kali diciptakan Tuhannya. Bahkan kelak semua pergerakan alam akan berakhir didahului kerusakan, kehancuaran dan lenyapnya alam dari ada kembali menjadi tidak ada.

Sebenarnya bisa dianggap aneh bilamana  pergerakan alam menimbulkan korban ribuan manusia meninggal dunia lalu manusia menyebutnya sebagai bencana alam. Padahal pergerakan alam sudah biasa terjadi setiap harinya dari saat ke saat. Boleh dikatakan tiap hari alam bergerak dan berpotensi menimbulkan korban jiwa manusia baik sedikit maupun  banyak.

Begitulah egoisme manusia di mana2. Pergerakan alam yang menimbulkan korban jiwa manusia dalam bentuk gempa bumi disebutnya bencana alam. Dengan kata lain, alam telah membuat dan menimbulkan bencana terhadap manusia2 di dalamnya dari hanya luka2 ringan hingga luka berat dan kematian menyengsarakan.

Tiap kali pergerakan alam menimbulkan korban jiwa manusia tiap kali itu pula pergerakan alam disebut manusia sebagai bencana alam. Manusia seakan-akan menyalahkan alam atas adanya korban2 jiwa. Alam harus bertanggung jawab atas adanya korban manusia gara2 alam bergerak-gerak.

Di sisi lainny pergerakan alam yang tidak menimbulkan korban jiwa manusia tidak pernah disebut-sebut  sebagai bencana alam. Misalnya, pergerakan bumi mengelilingi matahari dan pergerakan bulan mengelilingi bumi. Padahal gara2 pergerakan bumi menimbulkan pergerakan angin dari utara ke selatan atau dari barat ke timur atau sebaliknya. Juga menimbulkan pergerakan lempeng2 bumi yang bisa membahayakan hidup semua manusia di muka bumi.

Sebenarnya jauh lebih dahsyat pergerakan alam yang tidak menimbulkan korban manusia. Berlangsung tanpa disadari manusia. Barulah manusia menyadarinya ketika pergerakan alam menimbulkan kematian banyak manusia.

Pergerakan alam yang tidak menimbulkan korban manusia  yang begitu dahsyatnya jauh lebih dahsyat dari pergerakan alam yang menimbulkan korban manusia hanya bisa diketahui pake ilmu. Hanya dengan ilmu alam di antaranya geologi dan astronomi dapatlah diketahui kalau alam terus-meneus bergerak dalam berbagai pola gerakan yang hanya Tuhan itu sendiri yang mengetahuinya. Manusia hanya punya pengetahuan sedikit saja untuk bisa mengetahuinya dan menyadari adanya pergerakan alam yang terus-menerus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun