Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Rakyat Tertipu Maling-maling Besar

18 Oktober 2018   07:37 Diperbarui: 18 Oktober 2018   07:48 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebuah lagu dengan lirik begitu menarik dan inspiratif. Cermin penegakkan hukum zaman sekarang. Sebagian liriknya berbunyi, "maling-maling kecil dihakimi, maling-maling besar dilindungi".

Mungkin begitulah wajah hukum negeri ini. Tapi menjelang berakhirnya jabatan Presiden Jkw, maling2 besar di negeri ini mulai kebongkar kejahatannya satu demi satu. Presiden sudah tidak lagi mampu melindunginya karena tenggelam dalam kesibukan kerja, kerja dan kerja menjabat presiden dua periode. Berakibat setiap penguasa berusaha menyelamatkan dirinya masing2.

Maling2 besar berusaha menyelamatkan dirinya dengan teriakin maling2 kecil. Tiap hari maling2 besar meneriakin maling2 kecil besar2an, heboh2an dan masuk pemberitaan media massa dari detik ke detik baik media elektronik maupun cetak dan medsos.

Kalau maling2 kecil sudah habis maka maling2 besar menciptakan dan menjebak siapapun untuk menjadi maling2 kecil. Biar maling2 besar selalu punya waktu, peluang dan kesempatan meneriakin maling2 kecil di mana saja, kapan saja dan siapa saja.

Hanya dengan cara itu maling2 besar bisa menutupi dan menghilangkan kejahatannya yang merugikan negara besar2an dan habis2an. Sebab maling2 besar menjual, mengambil dan memeras kekayaan negeri dan aset negeri yang menjadi hajat hidup rakyat banyak.

Makin banyak kekayaan negeri dan aset yang dijualnya, diambilnya dan diperasnya makin sengsaralah hidup rakyat banyak. Sekaligus menyelamatkan maling2 besar dari terkena hukum sekecil apapun hukumannya di negeri dengan menikmati dan memanfaatkan hasil kejahatannya sampai tujuh turunan dengan bersenang-senang di luar negeri atau negeri leluhurnya.

Tiap hari perhatian rakyat lebih banyak terpusat pada maling2 kecil yang diteriakin maling2 berupa kejahatan hoax Ratna dan baru2 ini peluru nyasar ke gedung DPR RI. Tiap hari selau saja ada ide, gagasan dan pemikiran untuk menciptakan dan melahirkan maling2 kecil.

Boleh dikatakan, tiada hari tanpa teriakan terhadap maling2 kecil. Berharap semua orang di negeri hanya mengingat, mengetahui dan bercerita mengenai maling2 kecil yang diteriakin maling2 besar. Tenggelam sedalam-dalamnya hanya mempermasalahkan maling2 kecil dari detik ke detik. Biar tidak ada lagi yang mengingat, mengetahui dan bercerita serta menuntut maling2 besar.

Tidak mengherankan jika kejahatan2 maling2 besar seringkali cepat berlalu dari perhatian, ingatan dan pemberitaan masyarakat terlebih lagi dalam catatan pihak kepolisian. Lihat saja bagaimana cepat berlalunya kejahatan penganiaya penyidik KPK Novel Baswedan, aksi pembunuhan ahli IT Hermansyah, ujaran kebencian Victor Laiskodat terhadap Muslim,  aktor2 di balik kerusuhan Aksi Bela Islam 411, hoax Ratna dan kini peluru nyasar ke gedung DPR.  

Bilamana kejahatan peluru nyasar ke gedung DPR tidak lagi menarik perhatian masyarakat maka maling2 besar akan meneriakin maling2 kecil yang baru dan terbaru. Maling2 kecil apapun dan siapapun bisa dibuat dan diciptakan maling2 besar pake uang hasil korupsi yang melimpah ruah. Bahkan belakangan mendapat pasokan uang segar hasil hutangan dari IMF yang dikemas buat membantu dan memulihkan bencana gempa di Palu.

Meski rakyat kerapkali tertipu strategi dan taktik maling2 besar didukung penguasa namun rakyat tetaplah rakyat yang hatinya masih bersih dan polos. Rakyat akan cepat sadar kalau dirinya ditipu maling2 besar yang meneriakin maling2 kecil. Lalu rakyat berbalik akan meneriakan maling2 besar di mana2 dan ke mana2. Menutup kesempatan dan peluang bagi maling2 besar meneriakin maling2 kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun