Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jika Capres Persembahan Menjadi Presiden Sesembahan

3 Juni 2018   23:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   23:23 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Alquran, 14 abad silam, tertulis kisah Qabil dan Habil. Keduanya melakukan persembahan sesuai profesinya masing-masing. Persembahan dari yang berprofesi petani adalah hasil pertanian. Persembahan dari yang berprofesi peternak adalah hasil pertenakan.

Keduanya melakukan persembahan kepada Tuhan yang menciptakannya dan menciptakan orangtuanya  yaitu Adam dan Hawa. Tuhan Maha Tahu siapa yang melakukan persembahan dengan tulus sehingga bersungguh memberikan persembahan yang terbaik: hasil pertanian terbaik dan hasil peternakan terbaik.

Sebagai peternak tahu persis mana hasil ternak yang baik dan mana hasil ternak yang buruk. Begitu pula sebagai petani tahu persis mana hasil tani yang baik dan mana hasil tani yang buruk. Hasilnya, Tuhan memilih dan menerima persembahan Habil sebaliknya tidak memilih dan menolak persembahan Qabil. Berarti Habil tulus memberikan persembahan sedangkan Qabil tidak tulus.

Ada juga kisah lainnya menyangkut Nabi Ibrahim Alaihi Salam yang juga melakukan persembahan kepada Tuhannya. Persembahannya bukan dalam bentuk hasil ternak atau hasil tani melainkan hasil perkawinannya dengan istrinya berupa seorang anak yang merujuk kepada Ismail berdasarkan Alquran tapi berdasarkan Bible ditulis Ishak.

Ibrahim mempersembahkan sesuatu yang dicintainya dari sejak kandungan hingga menjadi anak. Kecintaan bapak kepada anaknya yang begitu lama menantikan kelahiran anak untuk meneruskan perjuangannya membawa misi dari Tuhan.

Hasilnya, persembahan Ibrahim diterima Tuhan. Ibrahim tulus memberikan persembahan berupa anaknya dengan menyembelihnya layaknya menyembelih hewan.

Sebenarnya juga dalam Pilpres rakyat melakukan persembahan kepada rakyat berupa sejumlah capres. Tiap kali Pilpres selalu saja ada persembahan yang dipilih banyak rakyat dan ada persembahan yang dipilih sedikit rakyat.

Persembahan yang dipilih banyak rakyat berarti juga ditolak dipilih sedikit rakyat. Sebaliknya persembahan yang dipilih sedikit rakyat berarti juga ditolak dipilih banyak rakyat. Yang pertama dianggap menang suara. Yang kedua dianggap kalah suara.

Capres yang menang suara dianggap persembahan yang diterima rakyat. Berhak menjabat presiden selama lima tahun ke depan. Berhak mendapatkan kesenangan duniawi bagi dirinya dan keluarganya  yang datang setiap bulannya secara otomatis. Bahkan punya kewenangan memerintah termasuk juga menghukum mati siapapun yang dikehendakinya.

Hakekat persembahan anak-anak Adam yaitu Qabil dan Habil serta Ibrahim pada dasarnya pernyataan tunduk dan patuh hamba kepada Tuhannya. Hamba melaksanakan semua perintah Tuhannya termasuk menyembelih anak yang dicintainya.

Persembahan rakyat kepada rakyat berupa capres pada dasarnya pernyataan tunduk dan patuh rakyat kepada konstitusi, hukum dan perundang-undangan. Karenanya capres yang dipersembahkan supaya dipilih rakyat menjadi presiden bilamana terpilih menjadi presiden hendaknya menjadi presiden  yang juga patuh kepada konstitusi, hukum dan perundang-undangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun