Itulah kalimat yang bisa diucapkan dalam rangka membuat bumi nol emisi. Apa bisa bumi nol emisi? Apa yang dimaksud dengan emisi tersebut? Emisi yang dimaksud sangat terkait dengan bahan/partikel yang membuat bumi panas. Biang keladi yang selalu jadi pembicaraan adalah zat CO2. Zat buang hasil industri atau respirasi makhluk hidup.
Bisahkah zat tersebut di-nol-kan? Apakah tidak akan ada industri dan makhluk hidup lagi? Jawabnya tidak mungkin. Lalu bagaimana langkahnya?
Jika kita belajar kimia, ada reaksi kesetimbangan. Reaksi kimia yang bisa bolak balik secara setimbang. Hal ini bisa kita terapkan dalam rangka mewujudkan bumi Net Zero Emissions.
Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penanaman. Penanaman yang bagaimana? Penanaman tumbuhan di lingkungan rumah kita. Bisa dimulai dari penanaman tumbuhan yang sangat sederhana, yaitu sayur dan bunga. Hal ini dilakukan karena bisa jadi tidak semua rumah mempunyai lahan yang cukup untuk tanaman.
Kenapa kita melalukan penanaman tumbuhan? Perlu diketahui zat CO2 yang terbuang dari industri/hasil respirasi akan langsung dibutuhkan tumbuhan sebagai bahan fotosintesis. Udara yang dihasilkan bisa membuat lingkungan sejuk tidak panas. Zat CO2 akan menjadi biang keladi efek rumah kaca karena tumbuhan yang membutuhkan jumlahnya tidak seimbang.
Sebisa mungkin penanaman tersebut bisa kita lakukan dalam rangka mewujudkan impian Net Zero Emmisions. Tanaman bunga dan sayur bisa kita atur sedemikian rupa tempat dan model tekniknya. Kita bisa belajar dari berbagai sumber teknik penanaman di lahan sempit atau tanpa lahan tapi tetap bisa bertanam.
Dengan pot sederhana bisa juga ditanam pohon bonsai. Atau bisa juga pohon-pohon buah seperti kelengkeng. Ini jika ada lahan yang bisa dipakai tempat meletakkan pot tersebut.
Penanaman bunga dan sayur bisa dilakukan juga di kantor-kantor atau di jalan-jalan umum. Kita pilih tanaman bunga dan sayur yang cocok sesuai tempatnya.
Net Zero Emissiosn terwujud jika gerakan penanaman bunga dan sayur tersebut dilakukan. Kita dorong pemangku kepentingan mulai dari tingkat RT. Lingkungan sekitar RT dimanfaatkan dan sebisa mungkin disulap menjadi lingkungan hijau.
Lingkungan hijau yang penuh dengan tanaman bunga dan sayur. Tanaman bunga dan sayur yang ditanam dimusyawarahkan terlebih dahulu agar bisa berdaya guna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
