Mohon tunggu...
Ahsanuddin SPd
Ahsanuddin SPd Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di MTsN 2 Jombang, PP Darul 'Ulum Rejoso Peterongan Jombang

Guru mapel IPA, penulis buku fiksi dan nonfiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gerak Lurus Beraturan

24 Januari 2021   06:59 Diperbarui: 24 Januari 2021   07:19 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika memenuhi hal-hal berikut:

  1. Benda menempuh lintasan lurus dan dalam setiap selang waktu yang sama, benda menempuh jarak yang sama.
  2. Benda bergerak dengan kecepatan dan kelajuan tetap.

Ciri GLB adalah kecepatannya konstan (v = 0)

Contoh :

  1. Mobil yang berjalan dengan kecepatan tetap 60 km/jam.
  2. Kereta api yang berjalan dengan kecepatan tetap 80 km/jam.

Apa sih pentingnya gerak lurus beraturan?

Mari berdiskusi jika bahasan ini penting bagi kita! Dalam hidup ini diperlukan konsistensitas. Kenapa? Sebagai manusia kebosanan dalam suatu rutinitas pasti terjadi. Terutama anak muda yang gampang sekali merasa bosan.

Kebosanan yang terjadi akibat ego yang tinggi ingin mencoba dan mencoba. Padahal apa yang sedang dihadapinya merupakan batu ujian yang harus dihadapi dan dipecahkan penyelesaiannya.

Permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja dan rutinitas tidak bisa dihindari. Permasalahan yang terjadi tidak akan hilang begitu saja dengan penghindaran atau keluar dari lingkungan.  

Keluarnya seseorang dari lingkungan yang bermasalah tidak akan menyelesaikan masalah. Kenapa? Dimungkinkan masalah tersebut terjadi karena kepribadian orang tersebut. Jadi jika ia keluar dari lingkungan yang bermasalah, maka akan timbul masalah lagi di mana ia akan bertengger.

Lalu apa yang harus dilakukan? Ingin tahu? Mari terus berdiskusi dengan saya!

Kalau ada masalah di lingkungan, maka sebisa mungkin kita tetap bergerak lurus beraturan. Apa maksudnya? Kita harus tetap konsisten menjalankan apa yang menjadi tanggung jawab kita selagi apa yang dilakukan sudah sesuai tupoksi. 

Dalam bahasa agama ada istilah istiqomah. Istiqomah dan konsisten adalah serupa. Jika hal ini kita lakukan, maka kita tidak akan merasakan kebosanan dalam menjalankan rutinitas kita yang telah diamanatkan. Lalu bagaimana mengatasi masalah yang ada?

Masalah yang terjadi tetap kita cari solusinya. Kita mencoba mengadakan pendekatan ke semua pihak yang terkait. Kalau masalah yang terjadi karena kepribadian, maka kita harus mencoba menyesuaikan dengan lingkungan. Menyesuaikan bagaimana? Kepribadian kita yang menjadi sebab permasalahan dipendam dalam-dalam untuk kepentingan jalannya keserasian kerja bersama.

Jika masalah yang timbul karena di luar kepribadian, maka kita mencoba untuk saling bermusyawarah mencari solusi terbaik. Solusi kita tawarkan bisa menjadi salah satu jalan keluar dari permasalahan. Kita tidak boleh memberikan solusi yang semakin memperburuk permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun