Mohon tunggu...
Nanews
Nanews Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswi

Berbagai berita populer, info terbaru, serta hubungan internasional dapat anda temukan dihalaman kami

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menimbang Keberlanjutan: Perdebatan Etis Penggunaan Senjata Nuklir dalam Konflik Manusia

8 Juni 2023   12:31 Diperbarui: 8 Juni 2023   12:32 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/thoughtco.com

Sejarah senjata nuklir dimulai pada abad ke-20, dengan penemuan fisika inti dan pemahaman tentang reaksi nuklir oleh para ilmuwan seperti Albert Einstein, Enrico Fermi, dan J. Robert Oppenheimer. Pada tahun 1945, Amerika Serikat menguji dan menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, selama Perang Dunia II.

Setelah Perang Dunia II, persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam Perang Dingin memicu perlombaan senjata nuklir yang intens. Keduanya mengembangkan senjata nuklir dengan kekuatan yang lebih besar dan kemampuan pengiriman yang lebih maju, seperti rudal balistik antar benua.

Pada tahun 1968, Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) ditandatangani oleh sejumlah negara, yang berkomitmen untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan bekerja menuju pengurangan dan penghapusan senjata nuklir. Meskipun demikian, beberapa negara lain kemudian mengembangkan senjata nuklir secara rahasia, seperti India, Pakistan, dan Korea Utara.

Pada masa kini, terdapat negara-negara dengan senjata nuklir yang diakui secara resmi, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Britania Raya, Prancis, dan Tiongkok, yang dikenal sebagai negara-negara P5 dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir. Selain itu, diperkirakan bahwa negara-negara lain seperti Israel, India, Pakistan, dan Korea Utara juga memiliki kemampuan senjata nuklir.

Sejarah perang nuklir adalah salah satu aspek yang serius dan kompleks dalam sejarah dunia modern. Meskipun belum ada perang nuklir yang terjadi dalam skala besar, namun ancaman penggunaan senjata nuklir telah menjadi perhatian global sejak penemuan dan pengembangan senjata nuklir pada pertengahan abad ke-20.

Penggunaan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki: Pada Agustus 1945, selama Perang Dunia II, Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Ledakan bom-bom tersebut mengakibatkan kerusakan massal dan kematian sekitar 200.000 orang. Ini adalah satu-satunya senjata nuklir yang digunakan dalam konteks perang.

Perang Dingin dan Perlombaan Senjata Nuklir: Setelah Perang Dunia II, terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam apa yang dikenal sebagai Perang Dingin. Kedua negara ini berada dalam perlombaan senjata nuklir, mengembangkan bom hidrogen (bom H) yang lebih kuat, rudal balistik antarbenua, dan kemampuan pengiriman yang lebih canggih. Perlombaan senjata nuklir ini menciptakan ketegangan dan ancaman potensial bagi stabilitas global.

Doktrin "MAD" (Mutually Assured Destruction): Doktrin "MAD" muncul selama Perang Dingin dan menjadi landasan kebijakan nuklir Amerika Serikat dan Uni Soviet. Doktrin ini menyatakan bahwa jika salah satu negara menggunakan senjata nuklir, maka negara lain akan membalas dengan serangan nuklir yang menghancurkan. Dalam konsep ini, kedua negara menyadari bahwa perang nuklir akan mengakibatkan kehancuran total bagi kedua pihak, sehingga membuat penggunaan senjata nuklir menjadi tidak masuk akal.

Perjanjian Pengendalian Senjata Nuklir: Sejumlah perjanjian dan traktat internasional telah ditandatangani dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran senjata nuklir dan mengurangi stok senjata nuklir. Contohnya adalah Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang ditandatangani pada tahun 1968 dan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1991. Perjanjian-perjanjian ini bertujuan untuk mendorong pengurangan senjata nuklir dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Ketegangan Nuklir dan Keprihatinan Kontemporer: Meskipun upaya pengendalian senjata nuklir terus berlanjut, masih ada keprihatinan serius tentang penyebaran senjata nuklir ke negara-negara lain, terutama negara-negara yang dianggap tidak stabil atau tidak dapat diprediksi. Korea Utara, sebagai contoh, telah mengembangkan senjata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun