Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Wale Anti Narkoba: Museum Anti Narkoba Pertama di Indonesia

12 Maret 2014   17:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:01 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Sumber: waleantinarkoba.com"][/caption]

Lima boks kaca terhampar di atas satu meja. Masing-masing kotak kaca berisi seperangkat alat pendukung yang digunakan pemakai Narkoba. Ada dua boks kaca berisi alat timbangan opium yang terdiri dari alat penakar dan alat pengukurnya. Lalu masing-masing kotak kaca lainnya berisi alat penghisap opium, alat pemasak opium berbentuk alat penghisap rokok Arab Shisha, dan alat penghisap opium berbentuk cangklong rokok.

Sementara di ruang pamer yang sama, di tembok kanan-kiri berjajar kotak-kotak kayu beratapkan kaca tembus pandang. Bila memandang kaca tembus pandang itu, pengunjung akan melihat berbagai koleksi yang sangat erat berkaitan dengan Narkoba. Berbagai koleksi itu beralaskan kertas informasi yang memberitahu koleksi apa dan kegunaannya. Misal koleksi replika daun ganja (Cannabis) dan seperangkat alat peraciknya.

Masih banyak lagi koleksi NAPZA lainnya di dalam ruang pamer Pengenalan tentang jenis-jenis narkoba, sejarah narkoba, alat-alat yang digunakan dan sangsi hukumnya.di Wale Anti Narkoba (WAN). Masih ada delapan ruang pamer lainnya di antaranya: (1). Ruang Dampak serius akibat mengkonsumsi narkoba : narkoba dapat menyasar siapa saja, tanpa peduli profesi, latar belakang pendidikan, dan status sosial; (2). Ruang Narkoba dari sudut pandang agama dan kepercayaan; (3). Ruang Institusi BNN selaku focal point penanganan masalah narkoba; (4). Ruang Bidang Pemberantasan : Lika - liku pemberantasan narkoba; (5). Ruang Bidang Rehabilitasi : Proses rehabilitasi; (6). Ruang Bidang Hukum dan Kerjasama : data MoU BNN dengan institusi di dalam dan luar negeri: (7). Ruang Masa depan cerah tanpa narkoba; serta (8). Ruang Pemutaran film

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: waleantinarkoba.com"]

Sumber:
Sumber:
[/caption]

WAN adalah museum bertemakan informasi Narkoba pertama kali di Indonesia. Lebih tepatnya, WAN adalah media pendidikan bagaimana mencegah serta memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Lokasi museum WAN bertempat di dalam Kompleks Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara, Jl. Pinabetengan, Tompaso-Minahasa. Kata Wale sendiri berarti rumah dalam bahasa Tomohon, Sulawesi Utara.

Mengapa museum pertama anti Narkoba bertempat di Sulawesi Utara bukan di Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia?  Menurut DR Benny Josua Mamoto, gerbang pintu masuk peredaran Narkoba di Indonesia Timur adalah Sulut. Detailnya, Sulut merupakan target potensial pemasaran penyalahgunaan Narkoba. Oleh karena itu sangat tepat Sulut menjadi tempat dibangunnya WAN pertama kali di Indonesia sesuai dengan kampanye BNN "Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba."

Benny Mamoto sendiri adalah orang yang pertama kali mempunyai gagasan perlunya dibangun museum anti Narkoba. Selaku Ketua Umum Yayasan Institut Seni Budaya Sulut, lalu Beliau mengajak Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Solidaritas Isteri Kabinet (SIKIB) untuk mendirikan Wale Anti Narkoba. "Tujuan didirikannya WAN ini untuk menanggapi pertanyaan warga negara tentang ancaman penyalahgunaan Narkoba serta cara penanggulangannya." Tambahnya.

Dan ketiga lembaga itu pula yang meresmikan WAN pada tanggal Rabu, 26 Februari 2014. Sebelum tanggal itu, soft lauching WAN sudah dilakukan November 2013 dan dibuka oleh Komjen Pol Drs. Anang Iskandar. Menariknya ketika dibuka secara umum pada tanggal 7 Juli 2013, WAN tidak sepi pengunjung, museum ini pernah dikunjungi 4128 orang sampai November 2013.

"Masyarakat sangat antusias ketika datang ke Wale Anti Narkoba, karena banyak hal baru yang mereka temukan tentang akibat penyalahgunaan barang tersebut," tutur Stevi Sondakh, yang sejak 7 Juli lalu menjadi tour guide WAN kepada okemanado.com. Masyarakat yang datang mengunjungi WAN tercatat dari berbagai golongan. Ada dari siswa-siswi sekolah, pemuda Gereja, wisatawan lokal, bahkan ada turis luar negeri.

Mencegah dan menyelamatkan pengguna narkoba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun