Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Reportase Warga (2): Menjadi Blogger Reporter

3 Juli 2013   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:03 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Wartawan atau blogger reporter selalu menikmati tantangan (ilustrasi: thebollard.com) "][/caption]

Blogger reporter dan wartawan, di mana letak perbedaan dan persamaannya? Mari membahas terlebih dahulu persamaannya.

Pertama semacam mengidentifikasi sifat apa saja yang menjadikan seseorang bisa berprofesi wartawan atau blogger reporter.

Selalu tak puas dengan rasa ingin tahunya. Ya jika seseorang mempunyai sifat selalu penasaran dengan hal-hal yang ingin diketahuinya, maka orang itu cocok jadi wartawan atau blogger reporter.

Sifat ini nantinya ketika menjadi pencari berita, berguna dan berfungsi sebagai daya tahan dalam menginvestigasi berita. Investigasi maksudnya menelusuri atau menyelidiki lebih lanjut secuil infomasi hingga menjadi berita.

Tentu tidak hanya itu, rasa penasaran akan membuat wartawan atau blogger reporter selalu mempunyai ide bertanya kepada narasumber, selalu mengeksplorasi sisi menarik dari sumber berita, dan selalu riset sebelum dan sesudah mencari berita.

Selalu skeptis dengan jawaban yang ada tanpa rasa sinis. Sifat ini adalah kembaran dari rasa penasaran. Selalu tidak percaya dengan jawaban atau data pertama yang hadir dalam mencari berita.

Tahu apa perbedaan skeptis dengan sinis? Sederhananya, kalau skeptis tak percaya pada jawaban dari seseorang sedangkan sinis tak percaya pada seseorang yang memberi jawaban.

Sifat skeptis ini nantinya berguna ketika dalam tindakan verifikasi data berita. Verifikasi sangat berguna terlebih lagi ketika meliput peristiwa berita yang bersifat bertentangan (konflik) agar tercipta berita yang berimbang (cover both sides).

Tentu, sifat skeptis tidak hanya berguna dalam mencari sumber berita konflik. Prinsipnya ya itu tadi, Selalu tidak percaya dengan jawaban atau data pertama yang hadir dalam mencari berita, cari narasumber kedua atau cari jawaban lagi melalui riset.

Selalu mempunyai daya penciuman berita. Sifat ini maksudnya wartawan atau blogger reporter selalu bisa membedakan mana peristiwa berita yang penting, menarik, serius, atau biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun