[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="canstockphoto.com"][/caption]
Bolehkah memasukkan opini dalam berita? Pertanyaan ini kembali mengemuka dan menjadi perdebatan semenjak media baru bernama dunia maya (khususnya, blog) dijadikan wadah untuk menyebarkan berita.Tidak hanya hadirnya dunia maya, hadirnya Blogger Reporter turut juga menyemarakkan perdebatan beropini dalam berita.
Pertanyaan itu kembali mengemuka karena ternyata di tahun 1960-an di Amerika telah hadir gelombang apa yang dinamakan "jurnalisme baru." Nah salah satu dari beberapa pengertian "jurnalisme baru" itu menyinggung tentang memasukkan opini dalam berita.
Menurut Atmakusumah dalam bukunya Jurnalisme Sastrawi, pengertian memasukkan opini ke dalam berita disebut Jurnalisme Advokasi. Lebih jauh, Jurnalisme Advokasi mencerminkan adanya pemikiran reporter beserta investigasinya (penyelidikan) dalam kegiatan mereportase liputan berita sampai menuliskannya.
Kalau ditelisik lebih jauh, sebenarnya apa yang disebut berita dalam "jurnalisme lama (sebagai lawan dari jurnalisme baru)" juga mengandung opini penulisnya (baca: wartawan atau redaksinya). Namun opini itu "tidak terbaca" oleh pembaca secara terang-benderang, hanya dijadikan pigura (framing) berita.
Nah berbeda dengan Jurnalisme Advokasi, di dalam beritanya secara terang benderang ada semacam pemaknaan dari penulisnya yang bisa dibaca. Ya tugas opini ketika dimasukkan dalam berita adalah memaknai peristiwa berita. Lebih jauh, memaknai dalam hal bagaimana berita itu mempunyai pesan mengadvokasi.
Pengalaman pribadi
Nah kehadiran media baru bernama dunia maya (khususnya, blog) beserta Blogger Reporter-nya, seakan memberikan momentum kembali kehadiran Jurnalisme Advokasi. Alasannya, saat ini masih banyak para reporter media mainstream beserta tulisannya masih menerapkan "jurnalisme Lama."
Dengan kata lain, Blogger Reporter bertugas mengisi kekosongan berita apa saja yang telah ditinggalkan reporter media mianstream. Kekosongan berita apa yang ditinggalkan reporter media mainstream?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari mendefinisikan berita menurut pengertian Blogger Reporter. Berita adalah reportase pengalaman pribadi Blogger Reporter dalam meliput peristiwa berita. Bentuk reportase itu bisa bermacam-macam seperti tulisan, video dan bentuk lainnya.
Perhatikan definisi berita tersebut, ada unsur pengalaman pribadi dan juga ada unsur peristiwa berita. Dalam hal ini pengalaman pribadi merupakah salah satu bentuk opini. Nah fungsi dari memasukkan pengalaman pribadi ke dalam berita adalah memberikan makna (subyektivitas).