Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Minimarket Haji Mukidin

15 April 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:08 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://ditjenspk.kemendag.go.id/

"Sertifikat peduli dan ramah konsumen ini diberikan kepada Minimarket Haji Mukidin dari Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen." Setelah membaca, Karsun melihat polos ke Haji Mukidin. "Masih tetep kagak ngerti, apa hubungan dengan ntu spanduk di luar?"

"Ah, payah loe ya, sertifikat ini artinya toko gua sangat peduli ama loe yang belanja di mari. Nah ntu spanduk di luar bukti kepedulian gua buat cerdasin orang-orang yang pada belanja di sini," Haji Mukidin pun keluar dari ruang pribadinya. "Udah ah, gua mau kerja dulu!"

Konsumen adalah raja jika ia cerdas

Adegan pembuka pada tulisan ini mengambarkan ilustrasi tentang kepedulian penjual pada para konsumennya. Lebih jauh, penjual peduli bila para konsumennya menjadi cerdas berbelanja. Ya karena dalam proses jual beli, konsumen mempunyai ikatan hubungan yang erat dengan pembeli.

Konsumen cerdas mengandaikan konsumen yang mempertimbangkan unsur-unsur penting yang menjadi hak setiap konsumen. Dengan kalimat lain, pepatah "pembeli (konsumen) adalah raja" serasa kurang lengkap bila konsumen itu tidak cerdas dalam belanja. Ibarat raja kehilangan mahkotanya, itulah konsumen yang berhasil diperdayai oleh penjual.

Dengan kalimat lain, mahkota kecerdasan konsumen sebagai raja itu selalu dihiasi dengan hak dan kewajibannya untuk teliti dan cermat. Tentu teliti dan cermat dalam memilih barang-barang yang akan dibutuhkan atau dikonsumsi. Apa yang dilakukan Haji Mukidin dalam ilustrasi pembuka tulisan ini, mencerminkan ia tahu serta sadar terhadap hak dan kewajibannya sebagai  konsumen cerdas. Mari melanjutkan cerita ilustrasi tersebut.

Hari sudah beranjak siang ketika Karsun hendak melangkah pulang dari warung kopi. Namanya saja kampung, ketika berjalan pulang Ia lagi-lagi melewati minimarket Haji Mukidin. Berhentilah ia, masih tertegun dengan spanduk "Anda Cerdas Kami Pun Puas, Anda Lemas Kami Pun Cemas." Ia pun mendekatkan lagi jarang pandangnya, terlihat di bawah tulisan spanduk, tertulis "http://ditjenspk.kemendag.go.id/."

"Karsun, sini loe?!" Mendadak Haji Mukidin memanggilnya, sempat celingukan mencari arah suara, ia lalu berjalan cepat menuju pintu minimarket. "Ngapain loe bengong di situ kayak patung Pancoran," hardik Haji Mukidin.

"Yaa mulai lagi deh, udah ah gua pulang, laper," segera Karsun berjalan berbalik arah.

"Eh eh mau kemana loe?! Mau nggak loe makan siang gratis di sini?"

"Jiaah, ini nih pasti ada maunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun