Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ketika Galau Memilih Susu

2 Juli 2012   17:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20 7595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Biasanya pengaruh iklan terjadi pada saat ibu merasa galau. Yakni ketika otak ibu mengalami keruwetan atau kelelahan sehabis kerja karir, kerja  di rumah atau pun penyebab lainnya

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Sumber: frisianflag.com"][/caption]

“Mama mama, nanti Eza beliin susu yang ini ya?” kata bocah berusia 4 tahun sembari tangannya menunjuk ke layar TV yang sedang menayangkan iklan susu.“Iya sayang, mama akan beliin yang banyak buat Eza,” jawab ibu Eza demi menyenangkan kemauan buah hatinya. Selang beberapa jam atau di lain hari, muncul lagi iklan susu dari produk lain, dan rengekan Eza tetap sama, minta dibeliin susu yang ada di TV.

Sebagai ibu tentu mengerti bahwa apa yang dilakukan Reza Cuma sebatas keinginan yang mudah dilupakannya. Namun adakalanya, ibu terkena juga pengaruh iklan segala merk susu di TV. Dengan kata lain, secara tak langsung ibu menuruti kemauan buah hatinya yang hanya sekedar ingin. Biasanya pengaruh iklan tersebut terjadi pada saat ibu merasa galau. Yakni ketika otak ibu mengalami keruwetan atau kelelahan sehabis kerja karir, kerja di rumah atau pun penyebab lainnya.

Nah ketika kegalauan datang, maka terkadang ibu memilih secara irasional sewaktu berbelanja susu di swalayan misalnya. Hal pertama yang diingat oleh memori ibu adalah produk susu keinginan anak sewaktu melihat iklan TV. Diraihlah produk susu tersebut dari rak swalayan. Mungkin ada beberapa ibu yang sehabis meraih susu, mencoba membaca segala informasi yang tertera dalam kemasannya. Dengan kata lain, si ibu mencoba mencari alasan-alasan pembenaran bahwa susu yang dipilihnya adalah tepat dengan cara membaca kandungan informasi gizinya.

Itu contoh kasus pertama. Kasus kedua misal ibu bersama buah hatinya berbelanja susu di swalayan. Ketika ibu sudah memilih produk susu yang biasanya anak minum, tiba-tiba si anak merengek minta dibelikan kemasan susu lain akibat pengaruh iklan TV. Tindakan si anak biasanya ia sudah memegang produk susu lain tersebut dan kalau diminta ia akan menangis. Mau tak mau ibu menuruti kehendak buah hatinya daripada kegalauan datang serta anak terus-menerus menangis.

“Habis gimana lagi ya, sudah maunya anak seh,” begitulah kira-kira pembelaan ibu. Dan alasan pembenaran kemauan anak pun terjadi, yaitu si anak tidak kenapa-kenapa ketika meminum susu pilihan barunya. Dalam hal ini anak tidak mengalami mencret atau dampak penyakit lain. Bahkan anak terus mengalami kegemukan ketika terus mencoba susu pilihan barunya (baik dalam hal contoh kasus pertama maupun kasus kedua). Tetapi, apakah ukuran kegemukan menandakan pertumbuhan dan perkembangan anak itu sehat?

Perluas Informasi

Nah pertanyaan itu yang setidaknya menjadi pertimbangan bagi si ibu untuk memilih susu bagi buah hatinya. Lebih jauh, menjadi sehat bukan berarti si anak harus menjadi gemuk (chubby). Ya karena bisa jadi gemuk itu menimbulkan potensi penyakit kelebihan asupan nutrisi. Misal Sugar Rush. Sugar Rush mengandaikan kelebihan asupan kadar gula (Glukosa) pada tubuh anak, apalagi ditambah kalau si anak tidak banyak gerak sehingga energi yang bersumber dari gula menjadi tidak efektif malah mengakibatkan kegemukan.

Oleh karena itulah, ibu setidaknya bersikap bijak dalam memilih susu formula bagi buah hatinya. Dalam hal ini juga ketika memilih susu pengganti karena si anak sudah bertambah umur. Hal pertama, usahakan ketika berbelanja susu di waktu senggang dan jangan membawa anak yang nantinya berdampak pilihan susu menuruti kemauannya. Kedua, perluas informasi susu apa yang cocok untuk anak pada media-media lain selain TV untuk meminimalisir kegalauan.

Saat ini, TV bukan lagi media satu-satunya untuk mendapatkan informasi, apalagi informasi tersebut didapat dari berbagai iklan. Apa yang dikatakan dalam pariwara televisi biasanya hanya seputar informasi emosional. Informasi emosional pada iklan mengandaikan ajakan untuk segera bertindak karena pengaruh hal-hal yang sugestif. Seperti misalnya ada adegan anak minum susu dan tiba-tiba sesudah itu ia bisa ceria menari. Nah pembenaran rasionalnya bukan terletak pada, karena minum susu ia bisa ceria, tetapi pada segala asupan gizi apa yang terdapat pada susu formula yang diiklankan tersebut.

Carilah informasi tambahan salah-satunya dari halaman-halaman di web internet. Kunjungi alamat situs produsen yang mengeluarkan produk susu olahan. Biasanya dalam situs tersebut berisi segala hal informasi rasional mengenai suatu produk susu. Dalam hal ini berbagai asupan nutrisi bahan dari suatu susu, dijelaskan secara terang benderang. Misal tadi tentang kadar gula atau Glukosa di dalam susu olahan. Jika mengunjungi alamat situs www.ibudanbalita.com ternyata ada suatu bahan yang lebih sehat daripada Glukosa.

Ya lebih sehat bagi pertumbuhan buah hati ibu karena dampak dari penyerapan Glukosa pada tubuh anak dapat menimbulkan kegemukan. Itu satu, dampak kedua yang merugikan dari Glukosa adalah deret gigi anak gupis (menghitam dan keropos). Nah kalau sudah tahu dampak merugikan dari susu yang mengandung Glukosa, beralihlah ke susu yang berbahan IsomaltulosaSederhananya, Isomaltulosa adalah zat pengganti pemanis Glukosa.

Itu tadi contoh jika mengunjungi alamat situs www.ibudanbalita.com, maka ibu akan mendapatkan tambahan informasi yang tidak bersifat emosional melainkan mengedukasi. Lalu, dimana ibu bisa mendapatkan susu berinovasi Isomaltulosa? Jangan khawatir jika masih membuka internet, berkunjunglah ke alamat situswww.frisianflag.com. Di sana ibu akan menemukan rangkaian produk susu bermerk Frisian Flag 123 456. Nah deretan susu Frisian Flag 123 456 produksi saat ini, mengadung zat Isomaltulosa.

Bertemu Pakar

Tahukah ibu? susu Frisian Flag 123 456 bukan hanya berguna untuk pertumbuhan badan anak, tetapi juga bermanfaat bagi perkembangan otak anak. Ya itu tadi, dikarenakan di dalam susu Frisian Flag 123 456 terkandung zat Isomaltulosa. Dengan kata lain, energi yang berasal dari Isomaltulosa hanya sebagian diserap oleh tubuh sehingga tidak menimbulkan dampak kegemukan. Nah energi sebagiannya lagi lari ke otak.

Detailnya begini, Glukosa adalah zat energi yang cepat diserap habis oleh tubuh. Dampak merugikannya ada dua. Yang pertama tadi sudah disebutkan, mengakibatkan kegemukan. Nah yang kedua, otak anak tidak lagi kebagian energi, padahal otak di kala golden years (usia 0 - 3 tahun) sangat dibutuhkan untuk: Menginggat, memperhatikan, merekam gambar dan angka, serta kecepatan dari hal itu semua. Oleh karena itu, pantaslah zat Isomaltulosa menggantikan zat Glukosa sebagai bahan pemanis susu.

Kalau tidak percaya informasi tentang kelebihan Isomaltulosa, ibu datanglah menemui pakar yang tahu banyak soal manfaat susu. Kebetulan, tanggal 5 sampai 8 Juli 2012 ini akan diadakan event Indonesia Halal Expo 2012 (INDHEX 2012) di SMESCO Exhibition Hall Jakarta. Tentu mungkin ibu akan bertanya: Lho apa hubungannya antara manfaat susu yang mengandung zat Isomaltulosa dengan pameran berbagai produk halal?

Ibu, maukah anak balita ibu itu sehat pertumbuhan fisik serta perkembangan jiwanya? Nah menghadiri event INDHEX ibaratnya ibu sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Maksudnya, nanti ibu di sana akan mendapat keterangan informasi tentang zat Isomaltulosa sekaligus mengenai kehalalannya. Ya tanyakan saja kepada penjaga gerai susu Frisian Flag 123 456: Apakah Isomaltulosa yang terkandung dalam susu Frisian Flag itu halal? Dipastikan pakar penjaga gerai susuFrisian Flag 123 456, akan menjawab pertanyaan itu.

Jangan lupa, tanyakan juga tentang: Apakah produksi susu Frisian Flag 123 456 diolah secara halal? Maksudnya proses pembuatan susu tersebut, bahan pembuatnya tidak dicampur dengan olahan keju nabati (disebut juga dengan whey) dan Gelatin (bahan pelapis segala vitamin yang tercampur dalam susu). Nah kalau misalnya dicampur, tanyakan lagi: Apakah olahan keju nabatinya didapat dari Sapi yang disembelih secara Islami? Nah kalau untuk Gelatin, tanyakan: Apakah Gelatin itu bersumber dari Sapi atau Babi?

Mumpung ada di event yang memamerkan segala produk inovasi dari sisi halal-nya, carilah informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan susu balita ibu. Termasuk juga cari informasi tentang, bagaimana cara menyajikan susu kepada anak dari segi halal-nya? Benar hal ini juga mesti ditanyakan karena cara penyajian yang tidak benar misal sisa susu sehabis diminum disimpan untuk diminum kembali, juga bisa mengakibatkan sisa susu tersebut menjadi tidak halal.

Nah ibu, beberapa tips tadi (berkunjung ke laman internet dan datang ke event INDHEX) berguna untuk memimalisir kegalauan ketika memilih susu yang tepat bagi anak. Ada satu tips lagi jika ibu mencoba dua tips tersebut di atas, masih galau. Tulislah kegalauan ibu tentang memilh susuYa karena menulis kegalauan mengandaikan terapi pelepasan pikiran yang ruwet. Kalau tidak berhasil juga mengusir kegalauan, bagi (sharing) tulisan ibu di blog (semacam curhat online di internet) untuk mendapatkan ya setidaknya jawaban dari orang lain (apalagi kalau dari pakar ya) terkait kegalauan ibu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun