Mohon tunggu...
Ahmad Dwi Mubarok
Ahmad Dwi Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - student

badly written

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keseimbangan antara Kepentingan Pribadi dan Kepentingan Kelompok

23 Februari 2023   16:14 Diperbarui: 7 Maret 2023   18:51 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita hidup di mana kita saling membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita hidup dalam ruang lingkup yang dipenuhi oleh manusia dengan karakteristik yang berbeda-beda, ruang lingkup yang dimaksud di sini adalah dunia. Kita adalah warga dunia, citizen of the world, istilah yang ditemukan jika kita merujuk pada buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa kita, semua manusia adalah bagian dari dunia dan semesta yang sama. Oleh karena itu, sudah seharusnya tidak ada diskriminasi terhadap suatu kelompok dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar mereka, karena kita semua sama. Dikatakan sebagai orang yang egois jika kita melakukan tindakan tersebut. Selain itu, perbuatan tersebut cenderung hanya akan merugikan diri sendiri.

Kita hidup dalam kondisi yang tidak sempurna, kita tidak bisa secara penuh mampu untuk memenuhi kebutuhan diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita membutuhkan orang lain untuk mmebantu memenuhi kebutuhan kita. Jika kita cermati, bukankah pernyataan tadi itu merujuk pada tindakan untuk pemenuhan kepentingan pribadi? 

Kita meminta orang lain agar kita dapat mencapai kondisi yang kita inginkan.

Pada konteks seperti ini, bukan masalah jika kita mementingkan diri kita. Kepentingan pribadi membantu seseorang untuk menemukan arah hidupnya serta membantu mereka mencapai tujuan. Agar gambarannya lebih mudah, kita asumsikan ada seorang pegawai di perusahaan dengan jabatan yang rendah. Pegawai tersebut "egois", ingin jabatan yang lebih tinggi dengan meminta bantuan rekan kerjanya, meminta agar pegawai tersebut bisa terlibat dalam suatu proyek yang diharapkan mampu untuk meningkatkan kompetensinya dalam menjalani proyek-proyek besar lainnya. 

Dari sudut pandang pegawai tersebut, itu adalah tindakan yang mementingkan pribadi, dia ingin berada di posisi di mana rekan-rekannya berada. Dia merasa akan lebih cepat berkembang jika berada di posisi tersebut. Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang rekan-rekannya, tindakan yang dilakukan rekannya itu bertujuan untuk memenuhi kepentingan kelompok, rekan pegawai tersebut merasa bahwa ada seorang yang memiliki ambisi yang besar untuk bersama-sama memajukan perusahaan tersebut, oleh karena itulah, mereka senior membantu junior tersebut.

Pada ilustrasi sebelumnya dapat dilihat bahwa keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok akan memberikan pengaruh yang sangat besar. Andaikan ilustrasi tersebut kita balik kondisinya, jika seorang yang memiliki sumber daya bertindak egois terhadap orang dibawahnya, maka tindakan tersebut hanya akan memperlebar jarak antara atas dan bawah, antara senior dan junior, atau bahkan antara orang kaya dan orang miskin. Perlu diketahui bahwa seseorang yang terlalu memprioritaskan kepentingan pribadi hanya akan berujung pada kondisi kesepian dan terisolasi, sementara seseorang yang terlalu memprioritaskan kepentingan kelompok dapat merasa tidak memiliki jati diri dan kebebasan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat menemukan keseimbangan antara kedua hal ini dan menemukan cara untuk dapat memenuhi kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun