Mohon tunggu...
Ahmad sopian
Ahmad sopian Mohon Tunggu... Guru - Tidak ada perkara yang sulit jika kita mempermudah.

Lahir di Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Pornografi terhadap Perkembangan Pendidikan Intelektual Anak

16 April 2020   03:22 Diperbarui: 16 April 2020   03:24 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dampak Pornografi terhadap perkembangan pendidikan

Pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran, pengetahuan perkembangan intelektual ke arah yang lebih psitif dan maju, yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk diturunkan ke generasi generasi lainnya.Selain dari pengertian diatas pengertian pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar usaha sadar ini dimana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar yang efektif agar peseta didik dapat aktif dan mengembangkan potensi akademik intelektual nya di dalam ruang kelas dan mengaplikasikannya dimasyarakat.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: "Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya".

Pada dasarnya pendidikan sangat penting bagi manusia baik formal maupun non formal dengan pendidikan manusia mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk mana yang layak dan mana yang tidak layak bagi dirinya, dengan berpendidikan nya seseorang tidak akan pernah mudah untuk dibodohi oleh orang lain.

Penyimpangan sosial menurut para ahali
Menurut Paul B. Horton
Perilaku penyimpangan ialah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

Di era sekarang ini di era 4.0 dimana tekhnologi mulai merajai manusia banyak manusia yang dimanfaatkan dengan tekhnologi dimanjakan dengan tekhnologi sehingga tidak sedikit orang yang salah menggunakan teknologi terutama dikalangan anak milenial (generasi Z) dimana sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan tekhnologi yaitu handpone lanjut dengan para remaja yang banyak dari mereka masih duduk di bangku sekolah yang terkadang menyalah gunakan tekhonologi ditangannya.

Dengan penyalah gunaan tekhonologi banyak terjadi kenakalan remaja tidak sedikit menyebab kan penyimpanagan sosial baik di lingkungan sekolah ataupun masyarakat.Apakah penyalah gunaan tekhnologi dapat mempengaruhi belajar seseorang ? Oh tentu pasti dengan penyalah gunaan tekhnologi oleh para remaja atau pelajar dimana usia puber nya masih tinggi dia akan membuka konten atau situs yang dilarang, seperti pornografi, 

Pornografi diawali dengan rasa keinginan tahuan yang tinggi terhadap seks, pornografi dapat mengubah pikiran seseorang dengan otomatis tidak fokus terhadap kewajiban nya disekolah , kehilangan semangat belajar, dan juga yang lebih bahaya nya mampu menimbulkan pikiran-pikiran yang negatif dimana itu semua juga di pengaruhi oleh lingkungan, teman atau pun dari diri sendiri.

Pornografi adalah sesuatu yang berbau seksual yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, tulisan, video, atau bentuk pesan komunikasi lain yang dapat membangkitkan hasrat seksual maupun nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. Pornografi berbahaya bagi anak-anak.Ketika seorang anak yang sudah terpengaruhi oleh pornografi tidak menutup kemungkinan akan berepengaruh juga dengan penghambat akademik nya dimana dia akan merasa malas atau tidak pernah semnagat akan belajar.

Apalagi Indonesia akan menadapatkan bonus demografi dimana menjadi negara yang kebagian bonus demografi karena memiliki stok penduduk usia produktif (15-64 tahun), diamana ini akan menjadi PR bagi pemerintah bagai mana mengolala SDM yang baik mengelola SDM yang baik dan berkualitas juga perlu pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai pancasila bagaimana pemerintah, pendidikan, masyarakat dan juga orang tua mampu mendidik anak yang baik agar tidak terjerumus ke lembah gelap tekhnologi

memberi sekat membatasi kepada anak terhadap handpone yang berlebihan bagi orang tua dan lembaga pendidikan harus memberikan sosialisasi kepada peserta didik bagaimana bahaya nya penyalah gunaa tekhnologi dan memberikan arahan kepada peserta didik bagaimana memanfaatkan teknologi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun