Mohon tunggu...
Ahmad Zulki
Ahmad Zulki Mohon Tunggu... Aktor - Menulislah, engkau akan abadi

Sanrego, 28 Januari 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sufi Santuy

10 Februari 2020   08:10 Diperbarui: 10 Februari 2020   08:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melihat fenomena kekinian, media telah memanjakan manusia milenial dengan berbagai "wadah" teknologi untuk berkomunikasi, salah satunya dengan jalur media sosial. Perangkat teknologi tersebut selain memberikan kemudahan dalam menjalin hubungan dalam dunia maya, juga telah merampas nilai-nilai kemanusian, diantaranya minimnya kesantunan dalam bercakap dan rapuhnya keindahan dalam mengutarakan ide dan keinginan.

Anak cucu Adam yang telah masuk ke dalam gerbang dunia maya dengan mudah berselancar dengan minat dan karakteristik masing-masing, tanpa ada sekat apalagi aturan. Ekspresi dan inspirasi semuanya ditumpahkan dalam status media sosial, apakah itu kebaikan, kedamaian maupun kebencian.

Tasawuf sebagai ajaran suci dan terdalam agama Islam, merasa perlu dihadirkan di zaman modern ini untuk menjadi penyulap diantara fenomena dan penyakit yang dialami kaum milenial tersebut diatas. salah satu titik fokusnya adalah bagaimana menjadikan generasi muda tertarik untuk menyeimbangkan nilai material dengan aspek spiritual, sehingga keduanya dapat berjalan dengan seimbang dalam menciptakan kehidupan yang ideal bernafaskan islami, atau bisa disebut dengan sufi santuy.

Tasawuf adalah ajaran, sedangkan sufi adalah pelaku atau praktisi dari ajaran tersebut. Tasawuf dengan segala derivasinya telah mendefinisikan dirinya dengan jalan yang ditempuh untuk mensucikan diri, membersihkan hati, dan menjauhi larangan Tuhan dan sebagainya, merupakan pondasi dasar yang paling efektif untuk dijadikan "baju" ketakwaan pada saat ini.

Dan pada akhirnya, kedekatan diri kepada Tuhan dapat dijadikan tameng dalam menghadapi tantangan industri, teknologi dan informasi yang semakin menggilas nilai kemanusiaan tersebut.

Siapa yang alergi dengan tasawuf, hakikatnya mereka juga jijik dengan perbuatan baik; seperti melakukan hal-hal yang dapat mensucikan diri, membersihkan qalb dari sifat tercela, dan lain sebagainya.

Tasawuf adalah ajakan indah yang telah lahir bersamaan dengan tumbuhnya Islam di persada bumi dan akan abadi sepanjang manusia masih menginjakkan kaki mereka di dunia. Maka, mari kita bertasawuf kontemporer dengan menjaga lisan dan perbuatan yang larang agama dan dibenci manusia. Sehingga gelar sufi santuy layak kita raih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun