Mohon tunggu...
Ahmad zulfi
Ahmad zulfi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Raket

Bersosialisasi Lewat Badminton

15 April 2019   12:38 Diperbarui: 15 April 2019   13:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(4/14/2019) Bagi Firmansyah Putra, olahraga badminton bukan hanya sekadar untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Olahraga permainan dengan menggunakan raket dan shuttlecock yang terbuat bulu angsa tersebut juga dijadikannya sebagai wahana untuk membangun jaringan dan bersosialisasi dengan banyak orang. Tak heran, apabila kegiatan tersebut rutin dijalaninya pada akhir pekan.

Seorang mahasiswa ternama di Bandung ini mengaku hobinya tersebut sudah ditekuninya sejak masih duduk di bangku SMP. Dia menggemarinya, karena badminton merupakan salah satu olaharaga yang terkenal dan favorit di Indonesia sejak dahulu.

Meski demikian, badminton tidak ditekuninya sebagai profesi. Dia menjadikannya sebagai hobi untuk mengisi waktu luang di akhir pekan dan masih dijalaninya hingga sekarang.

Namun, Firmansyah juga menekuni badminton bukan hanya sekadar untuk berolaharga. Dia menjalaninya sebagai wahana untuk membangun jaringan dan bersosialisasi dengan banyak orang.

"Saat bermain badminton, kita tidak hanya untuk mencari kesehatan, tapi juga mendapatkan teman, having fun, mengobrol, makan, dan membangun networking. Untuk itu, badminton saya jalani di akhir pekan, setiap Sabtu pagi di GOR KONI, Jl. Jakarta No 18," katanya, baru-baru ini.

Tidak hanya itu, ketika bermain badminton, Firmansyah juga mengaku banyak belajar dan diajarkan tentang bagaimana cara membangun kerja sama yang baik dalam tim. Terlebih, ia selalu dan suka bermain ganda.

Karena itu, di olaharaga tersebut, dia sangat membutuhkan kerja sama, meski terkadang, pasangan yang menjadi pasangan mainnya di badminon bukanlah orang yang telah dikenal sebelumnya. "Di badminton, saya sering berman dengan siapa saja, tanpa mengerti latar belakangnya. Karena, dalam badminton, semua tentang saling mengerti dan menghargai sesama pemain," jelasnya.

Firmansyah pun mengaku tidak memiliki koleksi raket ataupun perlengkapan badminton yang terlalu mahal. Baginya, yang terpenting, kenyamanan dalam mencengkramnya dan enak diayun untuk memukul shuttlecock.

"Harga raket saya hanya berkisar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Terakhir, saya membeli satu bulan lalu. Saya tidak pernah mengoleksi raket secara khusus. Bagi saya, raket yang saya punya, itu yang saya gunakan untuk bermain," ujarnya

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun