Di era yang serba digital dan kompetitif ini, mengelola keuangan adalah hal yang wajib diketahui dan dipelajari oleh semua orang. Baik itu orang dewasa, remaja, ataupun anak - anak.Â
Banyak hal yang didapat ketika seseorang mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan. Di antaranya adalah terhindar dari masalah keuangan serta rencana hidup yang lebih terukur. Namun sedikit sekali orang yang sadar mengenai pentingnya berlatih mengelola keuangan sejak dini. Hal tersebut disebabkan oleh banyak hal, seperti masalah lingkungan, orang tua yang tidak mengerti tentang cara mengelola keuangan, ataupun karena masalah struktural seperti kemisikinan.
Menurut survey yang dilakukan oleh OJK ( Otoritas Jasa Keuangan), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 38,03 %. Hal tersebut tentu memprihatinkan. Jika dilihat lebih lanjut, akan banyak sekali perilaku tidak bijaksana dalam mengelola keuangan yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari - hari, misalnya banyak sekali orang yang membelanjakan uangnya untuk membeli barang promo atau diskon. Walaupun sebenarnya orang tersebut tidak terlalu membutuhkan barang tersebut.
Dengan mengajari anak untuk bijak dalam mengelola keuangannya sendiri, secara tidak langsung kita juga mengajari pendidikan karakter kepada anak. Menurut Pakar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dr. Mei Tientje, pendidikan keuangan sejak dini berperan dalam membentuk karakter anak saat tumbuh dewasa. Sehingga kelak mereka bisa bekerja dengan tanggung jawab serta mengelola dengan baik pendapatan hasil kerja kerasnya. (Saliha.id). Tentu, banyak sekali manfaat - manfaat lain yang bisa didapat dari mengajari anak cara mengelola keuangan sejak dini.
Berikut tips - tips yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengajari anak cara mengelola keuangan yang baik.
- Beri anak jatah uang saku perbulan
Dengan memberi anak jatah uang saku, tentunya anak akan lebih menghargai uang yang didapat tersebut dan juga lebih bijak dalam membelanjakannyaÂ
- Ajarkan anak menabung
Anak harus diajarkan pentingnya menabung sejak dini, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengajak anak ke Bank dan membuatkan rekeningnya sendiri. Apalagi dengan rekening yang bergambar kartun atau animasi tentunya anak akan lebih tertarik.
- Jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan
Dua hal tersebut adalah sesuatu yang sangat berbeda, namun banyak anak yang tidak menyadarinya. Oleh karena itu, ajarkan anak membuat prioritas belanja dengan mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu serta mengajarkan anak untuk mengurangi belanja berdasarkan keinginan saja.