Mohon tunggu...
Mas Zen
Mas Zen Mohon Tunggu... lainnya -

Nama lengkap ahmad zainul ihsan arif biasa dipanggil maszen. Mencoba menceritakan kehidupan yang dilihat oleh mata dan batin. Menulis apa yang diyakini untuk disharing. website

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dalam Kereta Api Kertajaya

29 Juli 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kereta api kerta jaya, ya rangkaian gerbong kelas ekonomi yang menghubungkan Stasiun Tanjung Priok - Surabaya Pasar Turi menarik saya ceritakan pada event lomba menulis 100 menit 1000 tulisan.

Sepanjang perjalanannya, KA Kertajaya melintasi jalur utara pulau jawa, sangat kental nuasa Indonesianya. Pengin tahu Indonesia sebenarnya, cobalah naik kereta api kertajaya. Sayang cerita saya ini tidak disertai foto ilustrasi ketika saya naik kerta api kertajaya. Maaf, foto yang biasa saya pakai blogging rusak sejak Pebruari 2010.

Selain menghemat ongkos dan memperbanyak oleh-oleh mudik, anda akan merasakan bagaimana orang Indonesia beradaptasi untuk hidup di negerinya. Seperti yang saya nikmati 3 bulan lalu tepatnya tanggal 29 April 2010 ketika saya balik dari Padang. Kereta api Jakarta-Surabaya yang berbadrol tiket 50.000 memang ekonomis bagi yang punya urusan ke jakarta-surabaya. Tentunya, bagi kocek rata-rata orang Indonesia yang masih ingat anak istri atau keluarga. Ternyata masih banyak orang Indonesia yang ingat anak istri atau keluarga terlihat berjubel di kereta api kertajaya.

Kereta api kertajaya 25 tahun lalu suasana belum berubah ketika saya diajak jalan-jalan paman ke jakarta pertama kali. Hanya berbeda nuansa teknologi yang terlihat di tangan penumpang. HP produksi China sering terlihat berdering. Pedagang Asongan, Pengamen dan pengemis masih mendominasi lalu lalang di lorong kereta sepanjang perjalanan Jakarta-Surabaya. Sekali lagi, hanya berbeda teknologi yang digunakan. Kini, sound system mini dipanggul untuk mengamen, dan balita kerap digunakan untuk mengiba.

Berikut sedikit gambaran senada dari kompasioner Dadan Wahyudin, kini berusia 30 tahunan. “Saat aku masih di SD, di stasiun ini hampir separuh kawan-kawanku sudah menjadi pedagang asongan, tukang semir, mengamen, menjajakan pecel, es, ketan bakar, atau sekedar memelas kasihan dengan mengiba.   Pikiran kecil saya  kadang sering ngiri waktu itu, kawan-kawanku telah bisa mengais recehan sejak kecil. “Ketidakberanian” saya untuk bermain di stasiun Pagadenbaru itulah ternyata membawa dampak positif, saya termasuk di antara sedikit kawan-kawan yang bisa konsentrasi melanjutkan studi hingga bangku kuliah.  Banyak kawan-kawanku mulai tergangu sekolahnya waktu itu, dan hingga kini tetap berprofesi sebagai pedagang asongan,”  terang Didin di blognya.

Sekedar tip bagi anda yang belum pernah mencicipi naik kerata lintas 4 propinsi yang lumayan cepat. Jangan gunakan pakai perhiasan, asesoris atau barang-barang berharga anda. Jika tidak pencopet siap mencomot barang anda. Fenomena yang sering terjadi di kereta ekonomi. Seperti yang terlihat di depan mata saya seorang pemuda yang pulang kampung setelah 3 bulan kerja berusaha mengejar pencopet dompetnya. Seorang pemuda baru nikmati gaji 'ibukota' harus gigit jari pulang dengan saku kempes.

Aneka makanan yang biasa disantap strata bawah dan menengah bawah masyarakat Indonesia bisa anda nikmati. Nasi pecel, rames, nasi saduk dan aneka nasi lainya disajikan dalam bungkus kertas koran dan sedikit daun pisang. Nikmat rasanya makan di keramaian, sebelum makan ada baiknya anda tawarkan makanan anda ke penumpang yang ada di depan, kanan, kiri dan bawah kaki anda. Jika anda pandai menawarkan, ada saja yang tidak menolak tawaran makan bareng tanpa takut di racun.

Menikmati makanan rakyat dalam perjalanan semalam. Anda akan dihibur musik jalanan khas kereta. Tak kalah gaya dan penampilannya dengan selebritis yang sering tampil di televisi. Pengamen ala iwan fals, ala ariel, ala (alm) mbah surip akan menghibur waktu sore anda antara perjalanan jakarta-cikampek. Menjelang malam hingga larut, jantung anda pasti akan berdegub kencang.  Hiburan goyang ala inul daratista, dewi persik, julia perez  akan menghibur anda. Terlebih anda mau mengeluarkan sedikit kocek anda. Dipastikan mereka akan bergoyang menempel dekat anda. Goyangan dan cara berpakaiannya tak kalah dengan seleberitis yang saya sebutkan di atas. Semilir angin dari kipas tangan dan angin jendela akan sedikit mendinginkan badan Anda.

Kawan samping saya sesekali membuka matanya mengarah ke goyangan erotis tersebut. Matanya yang lelah tak kunjung terpejam. Sesekali melempar obrolan ke saya. “Tiap minggu sekali saya menikmati perjalanan ini,” kata bira berbadan tegap dan berambut cepak.

Ya beginilah suasana perjalanan kereta ini, lanjut lelaki paruh baya itu, suasana yang membuat ia pengin mendekap anak istri yang menunggu di rumah. “Sudah beberapa tahun saya pulang pergi menggunakan kereta ini,” ungkap lelaki yang kuketahui perwira menengah dari salah satu mabes TNI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun