Mereka menganggap PSBB bukanlah Pembatasan Sosial Berskala Besar tetapi Pedagang Sepi Butuh Bantuan, pada saat pembagian bantuan sembako, mereka para pedagang kaki lima tidak mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah karena nama mereka tidak terdata.
Padahal, salah satu anak pedagang kaki lima tersebut mengecek web situs pemerintah tentang orang-orang yang mendapatkan bantuan mereka terdata sebagai warga yang terdampak. Lalu salah satu anaknya melaporkan ke rumah ketua lingkungan setempat  namun  diacuhkan.
Dengan bersabar  dan ikhtiar semua rezeki sudah ada yang mengatur itulah semboyan para pedagang didepan Puskesmas Kelurahan Bintaro meskipun kecewa dengan ketua lingkungannya.
Salah satu cara untuk mengatasinya agar keluarga mereka bisa bertahan hidup yaitu mereka jualannya berpindah tempat dan yang masih bertahan berdagang didepan Puskesmas Kelurahan Bintaro kini hanya satu pedagang kaki lima dari beberapa pedagang, sisanya pergi mencari lokasi baru karena di Puskesmas Kelurahan Bintaro sepi pengunjung dan sepi pembeli.
Meskipun berdagang ditempat lain situasinya hampir sama seperti berdagang didepan Puskesmas Kelurahan Bintaro yang penting mereka ada pemasukan perharinya untuk bertahan hidup.
Semoga pemerintah pusat dan pemerintah daerah selain membuat kebijakan untuk kebaikan bersama juga memikirkan orang-orang yang terdampak diberikan bantuan secara materil untuk kebutuhan sehari-harinya dengan data terbaru sesuai lapangan.