Mohon tunggu...
Ahmad Yuwafi
Ahmad Yuwafi Mohon Tunggu... Operator - --------------------------

Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Molornya Indonesia

21 Mei 2019   13:56 Diperbarui: 21 Mei 2019   14:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Kalau tidak molor ya bukan di Indonesia namanya" ungkapan ini pastinya tidak asing di telinga orang Indonesia. Kondisi ketika seseorang melakukan kegiatan atau aktifitas mundur dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya jadwal sudah ditentukan jam delapan pagi dan pada kenyataannya di laksanakan jam sembilan pagi, maka dikatakan sebagai molor atau jam molor.

            Kata molor seolah-olah membudaya di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Padahal mereka sendiri yang membangun pemikiran tersebut sehingga memberikan pengaruh kepada diri sendiri dan lingkungannya. Kurangnya kesadaran memanfaatkan waktu, kurangnya disiplin dalam beraktifitas dan tidak adanya motivasi untuk menjadi teladan yang baik, merupakan beberapa hal yang menyebabkan munculnya budaya kurang baik ini. Misalnya  dalam menghadiri suatu acara, mereka sudah berencana akan datang 30 menit bahkan 1 jam lebih lambat dari jadwal yang telah ditentukan, kata-kata jika nanti datang tepat waktu kemudian disana belum ada orang, acaranya belum dimulai, tidak ada temannya dan lain sebagainya, menjadi senjata ampuh untuh melandasi pola pikir mereka. 

Bayangkan, jika semua masyarakat mempunyai pola pikir seperti itu, pantas saja jika budaya ini akan berkembang biak secara masif, bahkan sampai mengakar sebagai karakter bangsa. Karakter macam apa itu?. Mereka lupa tidak adanya orang dalam acara tersebut karena apa?. karena siapa?. Alasannya cuma satu, yaitu karena mereka sendiri, karena acara menunggu mereka, tidak mungkin suatu acara di mulai tanpa adanya mereka sebagai peserta. Lebih memprihatinkan lagi jika penyelenggara atau panitia acara juga sudah terkontaminasi dengan virus molor ini, mungkin tidak bisa dikatakan molor, tapi sudah melewati batas.

Dalam menyikapi dan mengantisipasi budaya buruk tersebut biasanya di gunakan cara-cara tertentu, misalnya acara yang dilaksanakan jam delapan maka dalam undangan dicantumkan pukul tujuh. Cara tersebut hanya menyelamatkan acaranya semata, padahal yang kita butuhkan adalah penyelamatan karakter bangsa. Membangun kesadaran diri tentang berharganya waktu, integritas dan kualitas dalam bekerja, karena majunya suatu negara di mulai dari sumber daya manusianya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun