Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Membunuh

15 Agustus 2019   16:25 Diperbarui: 15 Agustus 2019   16:37 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu kenapa tidak membawa persyaratan yang kami minta? Jawab!" tanyanya serius.

"Maaf Kak.. Anu.. Saya lupa, ketinggalan dirumah.." jawabku lirih.

Raut wajahnya mulai tidak bersahabat, sepertinya aku akan di plonco sama dia.

"Balik badan dan membungkuk, sekarang!" tegasnya.

Tanpa mengeluarkan kata sedikitpun, aku langsung menuruti perintahnya dan siap menerima eksekusi dari senior laki-laki yang terkenal taat ibadah ini.

Tiba-tiba hempasan telapak tangannya mendarat dipantatku dengan keras.

Plak! Plak! Plak!

Aku meringis kesakitan ketika pantatku menjadi sasaran empuk tangannya yang besar. Namun, ada perasaan aneh yang menjalar dikedalaman tubuhku. Pertama kali kurasakan sensasi yang nikmat ini. Pikiranku mulai tidak fokus!

"Sakit gak?" tanyanya.

"Sakit Kak" jawabku mengaduh

Ia kemudian membenarkan kembali posisiku dan menarikku ke dalam pelukannya. Lemak-lemak di dada dan tangannya seperti hendak membuatku sesak, sedang dadaku begitu rapat dalam dekapannya. Aku merasa tidak berdaya dalam dekapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun