Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngaliweut, Tradisi Gotong Royong di Tatar Sunda

25 Januari 2018   16:00 Diperbarui: 25 Januari 2018   21:18 4429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Ngaliweut (dokpri)

Memohon kepada Yang Maha Suci"

---

Ngaliweut, demikian masyarakat Jawa Barat menyebut sebuah kegiatan makan bersama dengan keluarga, sanak saudara dan sahabat. Dengan berbahan utama beras, daun salam, bawang daun, bumbu penyedap, dan air untuk membuat nasi liweut yang menjadi menu utama dalam kegiatan ngaliweut ini.

Ngaliweut adalah salah satu tradisi masyarakat sunda yaitu menggelar acara makan bersama. Bisa dalam keadaan formal maupun non-formal. Dengan cara yang tradisional, anggota keluarga atau kerabat berbagi tugas dalam mencari dan menyiapkan bahan makanan hingga mengolah bahan makanan.

Bagi pameugeut (laki-laki), bertugas mencari bahan dan bumbu makanan seperti sayuran hingga lauk pauk seperti sayuran yang diambil langsung dari kebun dan memancing ikan langsung dari kolam. Sedangkan istri (perempuan), bertugas mengolah hasil alam di dapur dari bahan makanan yang dibawa pulang oleh pameugeut.

Adapun teman santap nasi liweut seperti daun lalap, ikan asin, tempe, tahu, tumis kangkung, dan sambal. Pengolahan dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan kayu bakar dan tungku untuk memasak.

Setelah hidangan liweut siap, seluruh anggota keluarga dan kerabat berkumpul di satu tempat kemudian duduk bersila mengelilingi hidangan dengan ditengahnya nasi liweut yang beralaskan daun pisang. Dibuka dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan menyantap hidangan nasi liweut bersama.

Menyantap nasi liweut biasanya dilakukan di ruang terbuka, seperti di saung sawah, kebun, atau di pekarangan rumah. Hembusan angin sepoi-sepoi dan suara air yang mengalir menemani kegiatan ngaliweut menjadi nilai esensi tersendiri.

Nah, proses saat mengumpulkan bahan-bahan masakan, mencari kayu bakar, menanak nasi dan menunggu sampai matang sambil ditemani asap tembakau dan guyonan dari teman kita. Itulah yang membuat kegiatan ngaliweut sangat membudaya bagi masyarakat Sunda.

Uniknya dari sejarah munculnya nasi liweut sunda yang merupakan sebuah penghematan dari kalangan bawah, kini panganan tersebut menjelma di restoran-restoran modern. Banyak yang menyukai jenis liweutan ini dengan langsung disajikan dalam ketelnya.

Ngaliweut sudah menjadi simbol kekeluargaan, gotong royong, dan saling berbagi bagi orang Sunda. Di balik kelezatannya, nasi liweut khas sunda menyimpan cerita. Berasal dari kehidupan masyarakat perkebunan, nasi liweut sunda lahir dari alasan penghematan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun