Mohon tunggu...
Ahmad Wildan Labib Mahardika
Ahmad Wildan Labib Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kerja keras Kerja cerdas Kerja ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keindahan Terbitnya Matahari dan Lautan Pasir di Gunung Bromo

4 Desember 2020   08:30 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gema adzan subuh di kampung Tengger membuat Joko terbangun dari tidur lelapnya. Suara kokok ayam bersautan seakan memberi tahu bahwa sebentar lagi sang surya menampakkan diri. Joko bangkit dari tidurnya dan mengambil wudhu, air terasa bagaikan salju di Kutub Utara. Setelah solat subuh dan berdoa Joko langsung bergegas ke warung kopi.

Di warung itu Joko mengobrol dengan pemilik warung yang bernama Cak To. Joko menanyakan banyak hal tentang masyarakat Tengger pada Cak To. Cak To menjawab dengan antusias tentang masyarakat Tengger termasuk perekonomian yang berputar di masyarakat Tengger. Kata Cak To masyarakat Tengger mayoritas menyewakan mobil jeep untuk para pengunjung naik ke puncak Bromo, dan ada juga masyarakat Tengger yang menyewakan Kuda untuk naik ke Kawah Bromo.

Setelah Joko selesai minum kopi ia membayar kopi dan pamit kepada Cak To untuk naik ke puncak Bromo. Joko langsung menyewa mobil jeep yang berwarna hitam legam dengan biaya sewa sebesar Rp. 300.000. Dalam perjalanan ke Puncak Bromo Joko di sambut dengan indahnya alam Gunung Bromo yang membuat Joko terpesona akan keindahannya dan bertasbih kepada Allah akan ciptaan yang indah itu.

Akhirnya Joko sampai ke puncak Bromo dan turun dari mobil jeep yang disewanya. Kemudian Joko bergegas mencari lokasi yang tepat untuk melihat keindahan terbitnya matahari dari puncak Bromo. Cahaya terbitnya matahari yang muncul dari ufuk timur membuat Joko dan semua pengunjung di sana terdiam karena keindahannya yang menakjubkan.

Setelah melihat keindahan terbitnya matahri Joko kemudian pergi ke tempat mobil jeep yang disewanya dan menuju Kawah Bromo. Dalam perjalanan menuju Kawah Bromo Joko melihat Lautan Pasir yang sangat indah membentang luas di perjalanannya. Dalam perjalanan tiba-tiba joko dihentikan oleh petugas yang berada di sekitar Lautan Pasir itu. Karena mobil jeep tidak di perbolehkan untuk melanjutkan perjalanan ke Kawah Bromo.

Joko mulai merasakan bau belerang yang menyengat dari Kawah Bromo. Di tempat penitipan mobil jeep banyak masyarakat setempat yang berjualan makanan serta  menyewakan kuda untuk naik ke Kawah Bromo. Joko menyewa salah satu kuda tersebut dengan harga Rp 150.000 itu adalah pertama kalinya Joko naik Kuda. Betapa senangnya Joko naik Kuda sembari melihat hamparan Lautan Pasir yang indah itu.

Joko akhirnya sampai di puncak Kawah Bromo dengan wajah yang begitu bahagia dan Joko langsung mengambil kamera untuk berfoto-foto di Kawah Bromo. Dari puncak Kawah Bromo Joko menatap ke arah Lautan pasir dan membuatnya semakin takjub karena dilihat dari puncak Kawah Bromo lautan pasir benar-benar seperti lautan luas yang berisi pasir.

Dari puncak Kawah Bromo Joko juga melihat keindahan gunung yang berada di dekat Kawah Bromo, masyarakat sekitar memberi nama gunung itu dengan sebutan Gunung Bathok karena bentuknya yang menyerupai tempurung kelapa.

Rasa lelah yang dialami Joko sudah terbayar dengan keindahan Gunung Bromo. Setelah Joko puas menikmati keindahan alam dari puncak Kawah Bromo ia pun begegas turun dan menuju ke tempat penitipan mobil jeep. Setelah sampai di penitipan mobil Joko langsung menuju ke tempat pengembalian mobil jeep yang disewanya. Dalam perjalanan pulang Joko melihat keindahan alam di Gunung Bromo dengan sangat jelas yang membuat Joko sulit melupakannya.

Akhirnya Joko tiba di tempat pengembalian mobil jeep yang disewanya, kemudian Joko bergegas menuju ke tempat ia memakirkan mobil miliknya. Setelah Joko tiba di tempat parkiran mobilnya ia pun pergi ke tempat Pusat Oleh-oleh yang berada di sekitar parkiran itu, kemudian joko membeli oleh-oleh untuk Ayah dan Ibunya di Rumah. Setelah membeli oleh-oleh ia pun melanjutkan perjalanannya pulang ke Rumah dalam keadaan hati yang sangat bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun