Mohon tunggu...
Ahmad Taufiq
Ahmad Taufiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya merupakan orang yang senang memuji diri sendiri, dan hobi saya adalah berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merayakan Maulid Nabi dengan Tradisi Wewehan

5 Juni 2023   11:04 Diperbarui: 5 Juni 2023   11:13 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi dan kebudayaannya masing-masing, sama halnya dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut. Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang disebut dengan Maulid Nabi merupakan hari penting bagi umat Muslim. Karenanya banyak dirayakan dengan tradisi-tradisi lokal yang unik.

Bukan hanya unik, tetapi juga sarat akan makna. seperti halnya kota Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kaliwungu yang juga biasa disebut kota santri merupakan kota yang tak ketinggalan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan suka cita dan gembira. Warga Kaliwungu mempunyai tradisi yang telah mereka pakai sejak dahulu yaitu "Wewehan"

Wewehan atau bisa diartikan tukar menukar makanan adalah tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Kaliwungu saat datangnya bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi tersebut, masyarakat akan saling menukar dan berbagi makanan. Makanan yang disajikan juga memiliki filosofi tersendiri.

Menurut salah satu warga Kaliwungu H. Dody Bom bom, weh wehan sudah berlangsung ratusan tahun lalu. Tradisi itu dilakukan oleh para ulama penyebar agama Islam di Kaliwungu dan sekitarnya, dengan tujuan untuk memperingati hari lahir dan meninggalnya Nabi Muhammad.

Wewehan berasal dari kata weh yang berarti memberi. Jadi,wewehan adalah kegiatan saling memberi atau menukar makanan kepada tetangga yang merupakan tradisi masyarakat Kaliwungu untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad pada tanggal 12 Raabiul Awwal .  Tradisi wewehan diyakini oleh sebagian masyarakat Kaliwungu terjadi sudah sejak zaman penyebaran agama Islam di daerah Kaliwungu dan berlangsung sampai sekarang, namun sudah mulai terlupakan.

Menurut perkembangan zaman dan pelaksanaannya, tradisi wewehan dibedakan menjadi dua macam, yaitu wewehan zaman dahulu dan wewehan zaman sekarang. Wewehan zaman dahulu masih kental akan adat dan filosofi. Makanan yang disediakan biasanya adalah sumpil dan ketan warna-warni yang memiliki filosofi tersendiri . Sumpil yang berbentuk segitiga, tiga sisi mempunyai arti iman, islam, dan ikhsan. Sedangkan ketan warna-warni memiliki filosofi bahwa pada saat kelahiran Nabi Muhammad itu gemerlap. Pada wewehan zaman dahulu, meja yang digunakan untuk meletakkan makanan yang akan ditukar diletakkan di depan rumah dengan hiasan lampu teng-tengan atau lampu lampion yang biasanya berbentuk bintang, kapal, maupun bulat biasa.

Wewehan zaman sekarang lebih cenderung untuk mempertahankan tradisi,jadi makanan yang disediakan adalah makanan modern tanpa mempedulikan filosofi,seperti sempolan,siomay,nasi bento,makaroni keju,dan jajanan modern lainnya supaya anak-anak tertarik untuk mengikuti wewehan. Walaupun masih ada juga makanan sumpil dan ketan warna-warni,tetapi tidak banyak. Wewehan zaman sekarang dilaksanakan didalam rumah,hiasannya pun menggunakan lampu kerlap-kerlip atau yang lebih gaul disebut tumblr lamp.

Pelaksanaan  kegiatan Wewehan ini dilakukan pada 12 Raabiul Awwal atau bertepatan pada hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Waktunya sore hari setelah ba'da Ashar atau malam hari ba'da Maghrib , yang mana biasanya kebanyakan anak-anak kecil yang mengantar makanan kerumah tetangga-tetangga untuk ditukarkan dengan makanan lain,  Ada juga remaja yang ikut berkeliling walaupun sedikit.

Sebelum terjadi pelaksanaan wewehan, para warga harus menyiapkan jajanan untuk dibagikan ke tetangga sekitar mereka. Biasanya juga banyak keluarga besar yang ikut meramaikan tradisi wewehan ini, barulah setelah waktu sore hari atau malam hari puncak acara wewehan ini dimulai, makanan yang dibagikan dari aneka snack, buah -- buahan, aneka minuman, dan lain -- lain.

Menurut perkembangan zaman dan pelaksanaannya,tradisi wewehan dibedakan menjadi dua macam,yaitu wewehan zaman dahulu dan wewehan zaman sekarang. layaknya Lebaran, suasana di Kaliwungu sangat semarak dan ramai. Masyarakat Kaliwungu menyambut kegiatan Wewehan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan suka cita dan hati gembira .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun