Mohon tunggu...
ahmad syarifudin
ahmad syarifudin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah SMAN 1 CIAMPEA

Sedang menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Uji Kompetensi Guru

25 November 2020   17:36 Diperbarui: 25 November 2020   17:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Persoalan budaya dan karakter bangsa yang menghinggapi setiap elemen penting bangsa Indonesia hingga saat ini masih menjadi isu nasional yang harus segera dicarikan solusinya. Berdasarkan seminar, sarasehan dan kegiatan lainya yang dilakukan oleh pakar pendidikan dan berdasarkan masukan dari masyarakat, didapatkan sebuah metode yang diharapkan akan berhasil dalam membimbing generasi penerus agar melestarikan karakteristik kedaerahan sebagai modal dalam membangun karakter bangsa melalui “Pendidikan”.

Artinya, persoalan tersebut sangat berkaitan erat dengan kualitas pendidikan Indonesia atau merupakan cerminan secara langsung dan tidak langsung dari kualitas pendidikan yang dijalankan. Oleh sebab itu, perbaikan kualitas pendidikan menjadi alternatif yang banyak ditawarkan dalam rangka mengatasi, paling tidak mengurangi, persoalan budaya dan karakter bangsa yang menjadi sorotan tajam masyarakat. Karena, secara khusus pendidikan dinilai sebagai salah satu solusi ideal yang ditawarkan saat ini dalam rangka memperkecil dan mengurangi persoalan budaya dan karakter bangsa. Hal ini seperti yang ditegaskan  Kemendiknas (2010: 1) bahwa pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.

Namun, pendidikan yang dianggap sebagai alternatif solusi untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi persoalan budaya dan karakter bangsa ternyata bukan tanpa masalah.                 Dalam konteks sistem pendidikan Indonesia, sekolah sebagai pranata sosial berada dalam posisi yang sangat vital, karena dianggap sebagai tempat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Akan tetapi, sekolah secara faktual belum sepenuhnya memberikan kontribusi positif dalam rangka membenahi persoalan budaya dan karakter bangsa yang menjadi salah satu fokus garapan dunia pendidikan Indonesia.

Salah satu dari sekian banyaknya faktor teknis yang menjadi penyebab belum sepenuhnya sekolah menjalankan fungsinya sebagai tempat untuk mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa adalah masalah kesejahteraan guru yang sangat berpengaruh terhadap profesionalisme guru.

Dengan dilakukannya pemetaan terkait kondisi penguasaan kompetensi seorang guru yang dilakukan pemerintah dewasa ini, melalui uji kompetensi guru disertai perbaikan-perbaikan dari hasil evalusi pelaksanaan uji kompetensi tersebut, maka di atas kertas akan meningkatkan kualitas guru sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Hal ini diperkuat dengan tujuan pokok dari diadakannya uji kompetensi guru tersebut yang berusaha mengukur guru dari empat aspek, yakni pertama, aspek profesional untuk mengukur sejauh mana seorang guru menguasai ilmu pengetahuan yang menjadi basis kompetensinya. Kedua, aspek kepribadian untuk mengukur kepribadian seorang guru apakah memiliki kepribandian yang stabil atau tidak. Ketiga, aspek sosial untuk mengukur sejauh mana kemampuan dalam berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas. Keempat, aspek pedagogis untuk mengukur kemampuan seorang guru dalam pengelolaan peserta didik.

Berdasarkan empat aspek yang menjadi fokus garapan dalam uji kompetensi tersebut, harapan masyarakat Indonesia terhadap perbaikan persoalan budaya dan karakter melalui pendidikan sebagai solusi ideal saat ini, akan sedikit menemui angin segar. Mengingat peranan seorang guru akan semakin ideal setelah mendapatkan peningkatan kapasitas melalui program uji kompetensi guru yang dilakukan pemerintah.

Meskipun dalam pelaksanaannya masih menemui permasalahan teknis seperti banyaknya guru yang kewalahan (stres) dalam menghadapi uji kompetensi, banyaknya guru yang belum sepenuhnya melek teknologi karena sebagian besar guru-guru kurang meningkatkan kemampuan mereka ditengah perkembangan pendidikan yang sangat cepat. Akan tetapi, hal ini baik bagi setiap guru agar senantiasa melakukan otokritik dalam rangka menghadapi tantangan profesionalitas. Artinya, seorang guru dituntut untuk melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus sejalan dengan tantangan kehidupan global. Melalui uji kompetensi guru inilah kita dapat melihat sejauh mana kapasitas seorang guru dengan segala perbaikannya.

Langkah pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas guru sekaligus kualitas pendidikan indonesia melalui uji kopetensi guru dinilai sangat tepat, ditengah semangat bangkitnya gerakan “memanusiakan manusia” Indonesia yang lebih berbudaya dan berkarakter melalui penerapan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang menjadi isu pendidikan dewasa ini.

Sejatinya, dengan adanya uji kopetensi guru tersebut, akan banyak berpengaruh terhadap meningkatnya satu tangga keberhasilan program pendidikan dalam memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa melalui layanan guru yang profesional dalam mengorkestrasi aktivitas pembelajaran di sekolah dengan tujuan membantu berkembangnya potensi peserta didik.

Akan tetapi, hal tersebut belum bisa digadangkan sebagai faktor penentu keberhasilan.              Masih ada faktor lain yang masih harus di selesaikan secara matang mengingat  peran dan tanggung jawab seorang guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntutnya untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
Hal Ini merupakan sebuah keharusan yang sangat penting demi suksesnya program Indonesia Emas 2025 melalui pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun