Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lestarikan Bahasa Jawa dengan "KASIH SAYANG"

16 November 2022   14:48 Diperbarui: 16 November 2022   14:51 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa Jawa (wislah.com)

Sebelas Resep KASIH SAYANG dalam Merawat dan Melestarikan Bahasa Jawa:

1 . Kenalkan bahasa daerah sejak anak dalam kandungan, saat anak sudah mulai bisa berbicara dan saat awal pertumbuhannya, sehingga anak mulai mengetahui, mengenal dan bisa menuturkan bahasa daerah dengan baik serta sesuai dengan kaidah, saat anak-anak mulai berinteraksi di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.

2. Ajarkan bahasa daerah di lembaga pendidikan sejak awal, dikuatkan dalam Kurikulum dan dimasukkan dalam salah satu muatan lokal, sehingga keberadaan bahasa daerah mendapatkan perlindungan dari Negara melalui muatan lokal untuk seluruh sekolah/madrasah di seluruh Indonesia. Tentu ada pemetaan bahasa daerah mana digunakan di wilayah mana.

3. Sebarkan penggunaan bahasa daerah di komunitas atau lingkungan di mana komunitas tersebut memang berasal dari warga yang berasal dari komunitas atau suku yang sama.

4. Inspirasikan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kesenian atau  kebudayaan, misalnya geguritan bahasa jawa, lagu dan langgam berbahasa daerah, sandiwara rakyat seperti ludruk, wayang orang, atau wayang kulit yang menggunakan pengantar dan percakapan bahasa Jawa.

5. Hargai bahasa daerah dengan menempatkan sebagai alat komunikasi yang istimewa di lingkungan atau komunitas kedaerahan, atau kegiatan yang bersifat sakral seperti saat acara ngunduh mantu, kegiatan pengajian, ceramah atau khutbah Jumat di masjid-masjid kampong. Penulis sering menggunakan bahasa Jawa saat acara di kampong seperti saat jadi MC dalam acara pengajian, atau mewakili keluarga saat acara temu manten dalam resepsi pernikahan.

6. Semangat dalam memberikan teladan kepada anak, peserta didik atau pada generasi muda agar tetap menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan orang tua, guru atau orang yang lebih tua di lingkungan, meskipun saat kegiatan pembelajaran menggunakan pengantar bahasa Indonesia.

7. Apresiasi pada anak-anak yang menggunakan bahasa daerah secara halus dan benar dengan memberikan penguatan, dan mengingatkan anak-anak yang menggunakan bahasa daerah secara sembarangan dan tidak pada tempatnya.

8. Yakinkan pada semua pihak dan semua generasi bahwa melestarikan bahasa daerah itu lebih penting saat ini ketika gempuran bahasa pergaulan yang makin modern makin banyak ragamnya, melestarikan bahasa daerah sekarang akan memperpanjang usia kebudayaan kita dari unsur bahasa, jangan sampai suatu saat bahasa daerah kita tergantikan oleh bahasa lain.

9. Awal yang baik melestarikan bahasa daerah dimulai dari lingkungan terdekat keluarga, kerabat, tetangga, dimulai saat ini juga dengan menggunakan bahasa daerah sesuai dengan kebutuhan.

10. Negara dalam hal ini Pemerintah Daerah harus menjadi pelopor dan mengawal pelestarian dan penggunaan bahasa daerah dengan membuatPeraturan Daerah atau Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati atau Walikota tentang penggunaan dan pelestarian bahasa daerah, mengadakan festival kesenian atau festival kebudayaan dengan kearifan lokal dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun