Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bunga Desa (Pentigraf)

8 Juni 2022   20:34 Diperbarui: 8 Juni 2022   20:39 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Buku Dari Pedoi Hingga Ajal Menjemput karya penulis (dokpri)

    

  Trio perjaka Andi, Herman dan Rony melakukan touring dengan menggunakan kendaraan pribadi ke rumah keluarga Rony yang ada di daerah pedesaan yang jauh dari pusat keramaian kota. Rony bercerita pada Andi dan Herman bahwa di desa pamanya banyak terdapat bunga desa yang sangat menarik. Andi dan Herman langsung membayangkan akan bertemu dan berkenalan dengan gadis-gadis cantik di desa yang masih belum terjamah oleh polusi udara kota. Rumah paman Rony memang lumayan jauh bila ditempuh dengan perjalanan darat dari Surabaya sekitar 2 jam, tapi bagi Andi dan Herman tak masalah karena yang ada dalam pikiran mereka adalah gadis cantik kembang desa.

                                                                            

        

Setelah dua jam perjalanan sampailah mereka di rumah paman Rony, yang terletak di sebuah desa di lereng gunung dengan hawa dingin dan sepanjang mata memandang segalanya hijau daun dari berbagai macam tanaman baik tanaman buah, sayuran dan bunga yang berwarna warni. Setelah bercengkerama dengan Yanto, paman Rony sambil menikmati makan siang, mereka kemuadian rebahan di teras rumah Yanto yang hawanya sejuk, akhirnya mereka tertidur.

         Menjelang senja mereka terbangun dan Rony mengajak mereka jalan-jalan keliling desa pamannya, sepanjang perjalanan mereka tak menjumpai gadis desa yang dibayangkan, karena sejak tadi hanya berpapasan wanita tua dan bapak-bapak yang pulang dari kebun. Herman dan Andi jadi penasaran, akhirnya Rony paham kegalauan mereka berdua, Rony pun mengajak mereka ke suatu tempat yang merupakan tempat pembibitan dan pengembangbiakan berbagai bunga dalam beberapa pot yang akan dijual di pasar desa oleh pamannya, ada anggrek, melati, mawar dan berbagai jenis bunga lainnya yang merupakan tanaman khas desa tersebut.

Surabaya, 08 Juni 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun