Hening tak bertuan, sekilas suara jangkrik hutan pedalaman.
Gelap tak bercahaya, seruah gemilang sinar rembulan.
Bangunan sama rata dengan tanah, tandaa dari usainya bencana.
Jalan bergelombang, menjadi teman kala menapaki setiap lika liku kehidupan nan jauh dari kota Metropolitan.
Tak pandang bulu, bagai arang terkena air, alam meluluh lantahkan pemukiman yang diam membisu.
Anak-anak kehilangan tempat belajar semestinya.
Gubug bambu dan tenda pengungsian, menjadi tempat sementara setiap kegiatan dan pembelajaran. Sederhana.Â
Bukan malah menyurutkan semangat pasca bencana,tapi membuat mereka lenyap dalam bahagia.Â
lupa, tanah mereka telah dilanda gempa.
Pembelajaran dalam tenda, aksara demi aksara mereka terima.
 Gambar serta permainan - permainan, menjadi bumbu tersumbing senyum ceria dari bibir mereka.
Lombok Utara, 06 Oktober 2018
NB : Saat bertugas Volunteer Lombok Recovery