Mohon tunggu...
Ahmad Sofwan
Ahmad Sofwan Mohon Tunggu... Penulis - lahir didesa berjuang dikota dengan semangat kebersamaan.

Membaca dan Menulis adalah bagian dari hidupku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pemuda dalam Pandangan Kepemimpinan Desa

23 Oktober 2020   23:30 Diperbarui: 23 Oktober 2020   23:40 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koko Zatmiko Saat Berada Di kantor Desa Bangun Sari Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan. (dokpri)

Koko Zatmiko : Peran Pemuda dalam pembangunan, perobahan dan perbaikan tak bisa di pungkiri dari zaman dahulu hingga jaman sekarang, pemuda adalah bagian terkuat dalam hal agent of cange dan sosial countrol dalam pemerintahan, tampa adanya pemuda maka tidak akan ada tokoh pemikir pergerakan milenial dalam hal pembangunan dan perbaikan,

Peran Penting pemuda dalam sosial countrol dan agent of cange wajib dilaksanakan dalam setiap pembangunan dari tingkat kelurahan, desa, kecamatan, kabupaten hingga pusat, hal ini disadari President Republik Indonesia, beliau menempatkan stap khusus yang di dominasi kalangan pemuda di jaman kepemimpinannya yang kedua kalinya.

Dalam hal perobahan maka pemuda harus memiliki karakter dan keinginan untuk perobahan dari segala segi, hal inilah yang memotori seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia untuk melakukan gerakan yang disebutnya dengan istilah "Kawal Desa.

Pemuda tersebut mengerti betul bahwa di dalam Desa tanpa diketahui banyak Kalangan masyarakat sering terjadi Korupsi, kolusi dan nepotisme. hal itu bukan sekedar wacana namun sudah menjadi rahasia umum bagi kalangan masyarakat siapa yang memimpin maka dia yang merasa menentukan semuanya.

Padahal pemimpin tidak memiliki hak mutlak dalam menentukan semua, seorang pemimpin yang baik harus menerima kritik, saran dan memahami tugas dan tupoksinya sehingga kepemimpinan tersebut terlihat elegan di hadapan rakyat, pemimpin tidak boleh seperti boneka yang dikendalikan seenaknya sesuai kepentingan yang di ingin oleh sipengendali, apa lagi sampai memasuki yang bukan ranahnya demi memuaskan keinginan yang mengendalikannya.

sikap seperti itu lebih cendrung sikap penjilat kekuasaan yang takut kekuasaan nya tergantikan/hilang, sebab dalam kepemimpinan. seorang pemimpin tidak boleh hanya mendengarkan dan melaksanakan keinginan seseorang, namun harus menerima seluruh kepentingan masyarakat, bila seorang pemimpin mampu menerima seluruh kepentingan masyarakat maka pemimpin tersebut takkan tergoyahkan oleh siapapun, apalagi dalam sistem demokrasi yang setiap kepemimpinan di pilih dan ditentukan rakyat.

Hal inilah yang harus di fahami oleh setiap pemimpin di desa, setiap pemimpin di desa harus bisa memfilter mana rekomendasi kepentingan yang baik dan mana rekomendasi kepentingan yang buruk, saat setiap pemimpin hanya menerima dari pandangan satu sisi sahaja, maka pemimpin tersebut akan terjerumus dalam kepemimpinan yang dibenci rakyat yang iya pimpin.

hal itulah yang melandasi seorang President Republik Indonesia, memilih selalu langsung berkomunikasi dengan rakyatnya bukan hanya via pemimpin daerahnya, ini harus menjadi contoh  bagi kalangan pemimpin di tingkat desa, sehingga kepentingan masyarakt desa tersalur dengan baik dan tepat sasaran. 

sepanjang pengawasan didesa banyak ditemukan hal yang tak diinginkan masyarakat di suatu daerah, namun direalisasikan didaerah tersebut, salah satu contoh seperti air, saat masyarakat banjir air bersih maka tak ada gunanya kita melaksanakan pembangunan sumber air bersih ditempat tersebut, hal itu cendrung pemborosan anggaran.

Begitu dengan Penempatan suatu jabatan, setiap orang harus memiliki satu jabatan agar mampu berkerja dengan baik sesesuai dengan porsinya, saat seseorang di tempatkan memegang dua jabatan secara otomatis satu jabatan lagi akan terbengkalai, hal ini sering terjadi kalangan desa, itu bukanlah karena minus nya orang yang berpendidikan namun lebih cendrung pada keserakahan, hal itulah yang harus dibenahi setiap desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun