Mohon tunggu...
Ahmad Sofwan
Ahmad Sofwan Mohon Tunggu... Penulis - lahir didesa berjuang dikota dengan semangat kebersamaan.

Membaca dan Menulis adalah bagian dari hidupku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Perdagangan atas Masuknya Islam ke Indonesia

17 Oktober 2020   13:36 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:12 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Perdagangan atas Masuknya Islam ke Indonesia. | freepik

Perdagangan adalah usaha yang banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia, Selain itu usaha dagang juga banyak mensukseskan banyak manusia di didunia, bahkan perdagangan adalah sarana masuknya islam ke Indonesia, dari metode Perdagangan yang di gunakan oleh para muballigh dan juru dakwah pendahulu amat sukses dalam memasukkan Islam ke Indonesia yang berefek islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.

Dalam sejarah proses perjalanan para pedagang arab yang hampir rata -- rata adalah muballigh yang menguasai ajaran islam,  metode perdagangan sebagai sarana penyebaran islam di Indonesia bahkan masuk dalam materi pelajaran di sekolah -- sekolah bahwa Indonesia.

Keberadaan daerah Indonesia yang berada pada zona garis katulistiwa yang memiliki iklim tropis didaerah nya dengan cuaca yang amat sulit ditebak inilah penyebab para muballigh yang menekuni usaha perdagangan harus rela singgah dan menetap di Indonesia menanti cuaca membaik untuk melanjutkan perjalanannya.

Baca juga: Sejarah Islam Nusantara

Selain itu keberadaaan Indonesia yang berada pada zona katulistiwa  amat strategis sebagai jalur penghubung zona laut perdagangan internasional, sehingga banyak pedagang sebelum sampai daerah tujuan nya singgah ke Indonesia, secara otomatis juga melakukan transaksi jual beli di Indonesia dari pengusaha, rakyat dan kerajaan yang ada di Indonesia.

Perdagangan pada masa dahulu hingga sekarang adalah lahan usaha yang amat digemari oleh para penganut agama Islam yang berasal dari bangsa timur tengah, sehingga banyak kalangan timur tengah yang beragama Islam menjadikan perdagangan sebagai usahanya dan  sumber penghasilannya.

 Dengan keadaan sarana prasarana yang belum terlalu mumpuni untuk menempuh lautan (tidak secanggih pada saat sekarang), kapal -- kapal yang digunakan untuk berlayarpun cendrung kurang mumpuni untuk menempuh lautan, maka setiap pedagang muslim yang masuk ke Indonesia terpaksa harus menunggu saat cuaca/iklim baik barulah bisa berlayar menempuh lautan melanjutkan perjalanan.

Hal ini lah yang menyebabkan para pedagang islam harus bermukim dan menetap di wilayah Nusantara, hal ini menyebabkan para pedagang islam harus mendirikan Bandar-bandar sebagai tempat persinggahannya di Indonesia, pada saat itu system kepemimpinan kerajaan -- kerajaan yang ada di Indonesia semuanya  penganut agama hindu dan Buddha. 

Untuk menjaga agar tidak terjadi  ketersinggungan antar penganut agama, maka para pedagang islam tersebut melakukan komunikasi, memohon kepada pihak kerajaan -- kerajaan hindu dan Buddha untuk diijinkan mendirikan permukiman yang di sebut Bandar sebagai tempat persinggahan para pedagang islam.

Permohonan yang di sampaikan kepada pihak -- pihak kerajaan hindu dan Buddha hampir mayoritas  direspon baik oleh pihak kerajaan, selain etika dan cara yang baik dengan memohon ijin kepada pihak kerajaan-kerajaan pihak kerajaan juga menerima keuntungan atas berdirinya Bandar -- Bandar tersebut, selain keuntungan pajak, juga keuntungan dari pembelian produk local oleh pihak pedagang yang juga berpartisifasi memperkenalkan produk local ke wilayah tujuan atau kampung halaman pedagang.

Disebabkan adanya Bandar -- Bandar pihak pedagang islam terbantu dan terjaga keamanannya  saat menetap sementara di Indonesia, hal itu pulalah asbab terjalinnya komunikasi antar pedagang islam dan masyarakat Nusantara yang menganut agama hindu, Buddha dan agama adat. Komunikasi itu dimanfaatkan para pedagang untuk memperkenalkan agama islam pada masyarakat Nusantara, baik saat para masyarakat datang bertamu kebandar -- Bandar pemukiman mereka maupun saat para pedagang bertamu menjajakan dagangan dari rumah kerumah warga Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun