Mohon tunggu...
Ahmad Sirfi Fatoni
Ahmad Sirfi Fatoni Mohon Tunggu... Dosen

Saya seorang Dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Hobi saya adalah bermain sepak bola, futsal, catur, sepak takrow, bola voli, membaca, menulis, jalan-jalan, hang out, main playstation, menjelajah, teknisi, bergerilya dan semacamnya. Minat keilmuan saya yaitu ilmu nahwu, sharaf, balagah, semantik, pragmatik, fiqh al-lughoh dan sastra Arab. Saya suka menulis isu-isu terkait bahasa, sastra, pemikiran bahasa dan sastra maupun wacana bahasa Arab. Di samping itu, saya juga tertarik untuk mengupas isu-isu terkini dan aktual baik terkait isu sosial, politik, ekonomi, antropologi maupun budaya di level lokal, nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manusia, Budaya dan Peradaban Islam

8 Maret 2025   21:03 Diperbarui: 8 Maret 2025   21:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Interaksi antara Manusia, Budaya dan Peradaban Islam (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/pencarian)

Hubungan antara manusia, budaya, dan peradaban islam mencerminkan sebuah interaksi yang saling membentuk dan memengaruhi. Manusia, sebagai pencipta dan pelaku kebudayaan memainkan peran yang sangat penting dalam menetapkan nilai dan norma yang mengatur kehidupan sosial, sedangkan budaya itu sendiri memberikan panduan tentang bagaimana bertindak dan berinteraksi dalam masyarakat. Dalam konteks peradaban islam, yang berakar pada wahyu ilahi, tercipta keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan material yang tidak hanya menekankan pada kehidupan duniawi, tetapi juga mempersiapkan kebahagiaan di akhirat.

Peradaban islam yang mencapai puncaknya pada masa keemasannya, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi yang memengaruhi dunia. Namun, kemundurannya dipengaruhi oleh faktor internal seperti keruntuhan moral dan politik, serta faktor eksternal seperti invasi. Di era modern, peradaban islam menghadapi tantangan yang signifikan dalam menyeimbangkan nilai-nilai tradisional dengan tuntutan modernisasi dan globalisasi.

Perbedaan mendasar antara peradaban islam atau Timur dan peradaban Barat terletak pada penekanannya pada spiritualitas, di mana islam mengintegrasikan agama sebagai pondasi moralitas, sedangkan Barat menekankan rasionalitas, kapitalisme dan kebebasan individu. Namun demikian, kedua peradaban tersebut telah memberikan kontribusi penting bagi kemajuan pengetahuan, budaya, sosial, politik dan ekonomi. Peradaban islam bisa menjaga keseimbangan antara material dan spiritual secara proporsional dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin pelik ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun