Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ulasan buku "Inilah Islam: Pemahaman Dasar Konsep-konsep Islam"

28 Juli 2019   19:28 Diperbarui: 28 Juli 2019   19:39 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Buku yang kali ini saya baca berjudul "Inilah Islam: Pemahaman Dasar Konsep-konsep Islam" karya Sayyid Muhammad Husain Thabathabai.  Terbit tahun 2011 oleh Sadra Press, Jakarta. Sebelumnya juga pernah diterbitkan Pustaka Hidayah tahun 1996.

Membaca buku ini mengantarkan saya pada bentuk "bangunan" agama Islam yang dipahami oleh seorang ulama yang juga mufasir dari pengikut mazhab Syiah Imamiyyah. Thabathabai lebih dikenal sebagai penulis tafsir Al-Mizan ketimbang seseorang yang menekuni filsafat ketuhanan.

Buku yang ditulis Thabathabai ini secara doktrin (Islam) membagi pada tiga bagian: akidah, moral/akhlaq, dan syariah atau hukum Islam.

Biasanya dalam kajian yang umum dimulai dari iman (akidah), islam (ibadah ritual terkait dengan kewajiban harian orang Islam), dan terakhir ihsan (prinsip kebaikan dan sikap moral).

Saya kira ini yang beda dari Thabathabai, yaitu setelah akidah masuk pada akhlaq dan selanjutnya syariat atau ritual. Jadi yang diprioritaskan setelah yakin dan menemukan kebenaran dalam beragama dengan memilih Islam, maka ia harus menjadi manusia yang bermoral, baik dari sikap maupun tindakan dan perilaku harian.

Dalam hal ini Allamah Thabathabai memaparkan biografi Nabi Muhammad saw dan teladan dari Ahlulbait yang harus dijadikan pedoman setelah Alquran. Bahkan untuk urusan ritual dan praktiknya dirujuk kepada manusia suci tersebut.

Pada bagian syariat atau hukum, Thabathabai menyebutkan pentingnya mengikuti (taqlid) pendapat orang berilmu (mujtahid) bagi orang Islam yang tidak punya keahlian dalam ijtihad maupun tidak mampu memahami dengan baik dan benar atas seluruh sumber ajaran agama Islam yang terkandung dalam Alquran dan Hadis.

Terkait dengan ritual harian, Thabathabai menyajikan panduan ibadah mulai dari thaharah sampai shalat dengan uraian singkat dan praktis, bahkan bacaan gerakan shalat yang mudah dihafal secara cepat. Hal demikianlah mungkin yang membedakan fikih Jafari (Syiah Imamiyyah) dengan fikih Sunni lainnya. Tentu ada yang sama dan beda dari Sunni dan Syiah. Di antaranya konsep kepemimpinan yang diyakini secara teologis turun kepada 12 Imam dari Ahlulbait Rasulullah saw. Sejumlah dalil Alquran dan hadis pun dicantumkan oleh Thabathabai.  Menariknya dalam buku ini Thabathabai tidak mengisi dengan banyak dalil tekstual agama, tetapi lebih pada uraian praktis yang mudah dicerna.

Alhamdulillah saya tuntas baca buku tersebut dari awal hingga akhir. Meski bersifat general meliputi akidah, moral, dan amaliah ibadah maupun muamalah, tetapi tidak saya temukan rumusan teologis maupun konstruksi ushuluddin secara historis yang diyakini mazhab Syiah. Ada lima ushuluddin: tauhid, nubuwwah, imamah, keadilan Ilahi, dan almaad.

Sayangnya pada buku "Inilah Islam" ini tidak saya temukan dalil tekstual yang menyebutkan ushuluddin tersebut, baik dari hadis Ahlulbait atau Syiah maupun dari ulama Syiah yang menciptakan prinsip keimanan dalam Syiah yang sampai sekarang masih dipegang oleh kaum Syiah. Yang saya cari adalah rujukan teologis atas ushuluddin yang menyebutkan secara tekstual atas keyakinan yang berurutan mulai dari tauhid, nubuwwah, imamah, al-adl, dan almaad.

Demikian yang bisa saya bagikan atas pembacaan buku karya Thabathabai yang layak dibaca oleh umat Islam. Insya Allah menambah wawasan keislaman. Hatur nuhun. *** (Ahmad Sahidin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun