Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah

1 Februari 2019   13:12 Diperbarui: 1 Februari 2019   14:20 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Buku yang berjudul "Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah" adalah sebuah buku terjemahan dari karya Ahmad Abduh 'Iwadh yang berjudul: Wa la Taiasu min Rauhillah (pada halaman hak cipta ditulis begitu) dan ditulis: La Tai asu min Ruhillah (pada halaman kaver depan bawah).

Buku ini karya terjemahan Jenal Aripin dan Sarah Abdurahmah. Sedangkan penulisnya adalah Ahmad Abduh 'Iwadh. Di depan namanya tertulis dengan gelar Dr yang tampak dari penulisan nama penulis dengan diawali gelar "Dr" di halaman prancis dan halaman hak cipta.

Sementara pada kaver tidak disematkan gelarnya. Tidak konsisten memang. Tapi, biarlah itu menjadi catatan buat editornya. Mungkin sedang sibuk sehingga tidak terkontrol.

Pada kaver buku ini diberi komentar pendek (endosermen) oleh seorang aktris (muslimah) Oki Setiana Dewi yang tertulis: "Buku ini mengajak kita untuk senantiasa meneladani Baginda Rasul yang tak pernah putus asa apa pun halangan yang menerpa. Buku yang sungguh memperkaya jiwa dan mengajarkan keteguhan hati."

Saat melihat kavernya dan membaca endosermen, saya sangat tertarik untuk membaca. Kemudian saya balik bagian kaver belakang. Blurb yang ditulis cukup menjual: mengajak pembaca untuk membuka bagian dalam buku.

Kemudian saya buka halaman daftar isi. Saya kaget karena daftar isi berada pada halaman kiri (biasanya berada pada halaman kanan). Wah, tampaknya sudah berubah standar buku. Saya sudah tidak mengikuti lagi perkembangan yang terbaru (seingat saya buku yang memberi edukasi tentang editologi dan penerbitan yang komplet baru dari Pak Bambang Trim yang berjudul Taktis Menyunting, terbit 2009).

Saya lihat daftar isinya. Sangat menggugah minat untuk baca. Buku ini dibagi dalam sebelas bagian. Mulai dari definisi kemudian berakhir dengan kupasan pertanyaan berkaitan dengan sikap bagi yang tertimpa musibah. Beberapa bagian membahas kisah-kisah Nabi Allah dan para sahabat Rasulullah saw yang memiliki sikap optimis alias tidak putus asa.

Buku ini tebalnya 432 halaman. Saya termasuk malas kalau baca buku tebal yang tidak saya minati bidangnya. Apalagi ini termasuk buku motivasi yang kalau ditelusuri ujungnya kembali pada diri sendiri.

Kalau Anda mau melihat bagian dalam buku, penuh dengan ayat Quran dan hadis Rasulullah saw. Dilengkapi juga dengan kisah-kisah yang menarik. Menariknya, hampir setiap ayat diberi kotak dengan huruf yang lebih kecil dari huruf (kalimat) uraian buku. Saya kira itu bagian dari upaya penerbit untuk menguatkan pesan bagi pembaca. Kemudian pada bagian penutupnya disajikan kesimpulan buku yang lengkap. Dengan adanya bagian simpulan ini saya tidak lagi tertarik untuk membaca dari bagian satu sampai akhir atau per bagian. Cukup melirik bagian simpulan, saya sudah merasa cukup.

Kenapa tidak memaksakan baca bagian satu secara runut? Ini hanya masalah mata: saya langsung lelah kalau membaca kalimat-kalimat yang harus dibaca berulang-ulang. Mungkin ini faktor akal saya yang tidak cerdas sehingga sangat sulit untuk mencerna. Jadi, mohon maaf, saya tidak membacanya secara runut dan utuh.

Meski begitu, saya setuju dengan judul buku ini: "Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah". Apa pun musibah dan jalan hidup yang ditempuh, insya Allah kalau ditekuni (didasari niat ibadah) pasti menuai berkah dan hikmah. Percayalah, Allah senantiasa bersama kita dan tidak membebani makhluk dengan beban yang tidak dapat dipikulnya. *** (Ahmad Sahidin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun