Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bakso Haji Darmo, Jokotri: Tinggal Jualan Saja

2 Desember 2018   14:31 Diperbarui: 2 Desember 2018   15:00 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Kemarin sore di Koffie Tijd, jalan Citarum Bandung, kawasan antara Masjid Pusdai dan Masjid Istiqomah. Saya dan teman-teman menikmati Bakso H. Darmo dan minum teh hangat. Sambil ngobrol dengan Jokotri, saya mencicipi bakso dan menikmati hangatnya air teh. Enak dan baksonya terasa kenyal. Dagingnya lembut. Kata pegawainya bakso H. Darmo dibuat dari daging sapi. Satu mangkuk berisi mie, bihun, pangsit, tahu isi, bakwan, dan bakso. Lengkap dan banyak.

Bakso H. Darmo terbilang baru ada di Bandung, digagas oleh Jokotri yang lengkapnya bernama Dr Joko Trio Suroso Drs SH MH MM MBA, yang juga pemilik empat kafe ternama di Bandung.

Dalam obrolan santai, Jokotri bercerita tentang Bakso H. Darmo yang kini mulai dipasarkan di Karawang dan Purwakarta. Jika di Bandung bertempat di kafe, sedangkan di Purwakarta dan Karawang menggunakan gerobak. Namanya gerobak Jokotri. Uniknya gerobak bakso diberikan secara gratis untuk orang-orang yang minat usaha dan pantang menyerah dalam berbisnis. Sudah tiga gerobak bakso yang diberikan di Karawang, jalan Singaperbangsa bersebelahan dengan kedai kopi, dan kota Purwakarta.

Bukan hanya gerobak, orang yang terpilih sebagai penerima gerobak, oleh Jokotri diberi pelatihan usaha dan diberi modal dengan dipasok mie beserta bakso dan lainnya.

Kata Jokotri, "tinggal jualan saja". Dan rencananya Jokotri akan berbagi gerobak sampai 1000, terutama untuk daerah Karawang dan Purwakarta.

Saat ditanya, mengapa berbagi gerobak? Jokotri menjawab bahwa peluang bisnis lebih besar daripada masuk kerja pabrik dan pns. Dan pengangguran di Karawang dan Purwakarta tidak bisa diselesaikan dengan menunggu adanya lowongan kerja. Namun, mesti aktif dan kreatif serta punya kemauan untuk mengubah statusnya dari pengangguran menjadi pebisnis. Peluang bisnis  sangat banyak dan tinggal memilih jalur bisnis yang diminati dan mampu dikelola. Tanpa kemauan dan kreativitas maka tidak akan bisa sukses.

"Modal bisa dicari. Banyak cara. Kami sendiri memberi gerobak beserta barang yang dijualnya. Tak perlu repot, tinggal jualan saja," kata Jokotri.

Jokotri, yang sehari-hari mengurus bisnis dan dosen Universitas Langlangbuana Bandung ini, kini tercantum sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta dari PDI Perjuangan dengan nomor urut dua. Dengan program fokus pada pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil, serta berkeinginan meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat Jawa Barat.

"Intinya ingin nge-bahagia-in kamu," ujar Jokotri sambil senyum. *** (ahmad sahidin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun