Kompasiana.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menolak penggunaan tagar Indonesia Gelap dalam demonstrasi mahasiswa, Senin (17/2/2025). Ia menegaskan bahwa kondisi negara tetap stabil dengan berbagai langkah strategis untuk menjaga transparansi serta kesejahteraan masyarakat.Di sisi lain, Prasetyo menghormati massa yang menyampaikan aspirasi melalui demonstran. Namun, Ia meminta massa tidak memainkan narasi yang menyimpang.
"Inilah namanya kebebasan berekspresi, tapi tolong sekali lagi, jangan membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu. Enggak ada Indonesia gelap," kata Prasetyo.
Tidak hanya itu, Ia juga meminta masyarakat agar memahami kinerja pemerintah. Dimana Pemerintah baru mulai bekerja setelah dilantik beberapa waktu lalu.
"Pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo juga baru 100 hari, baru sekian bulan, banyak sekali masalah, tapi Anda perhatikan bahwa kita terus-menerus mencari cara, mencari solusi, kan begitu," ujarnya.
"Bahwa itu belum bisa menyenangkan semua pihak, mungkin ada pihak-pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa," lanjutnya.
Lebih lanjut, Prasetyo juga meminta massa aksi lebih memahami hal yang dituntutnya. Seperti, penolakan efisiensi anggaran terkhusus anggaran pendidikan dan kesehatan.
"Jadi jangan digeser ke 'wah efisiensi ini seolah-olah akan mengganggu kinerja, seolah-olah memberatkan masyarakat'. Tidak begitu semangatnya itu," ujar Prasetyo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI