Mohon tunggu...
Ahmad Ringgit
Ahmad Ringgit Mohon Tunggu... Guru - guru desa/sdn3kendit
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ingin berubah mengikuti perubahan jaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Ulang Tahun

26 November 2022   15:37 Diperbarui: 26 November 2022   15:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 26 November 2022

Hari ini genap usiaku 51 tahun. Hari ini beberapa pesan berupa ucapan selamat hari ulang tahun, happy birthday, selamat malang are atau mabruk fii umrina masuk melalui whatsapp atau telegranku.  Semua rata rata mendoakan yang terbaik untukku, keselamatanku, kesehatanku, rejekiku dan keberuntunganku di masa depan. Semuanya amat menggembirakan hati membuat seakan akan selanjutnya terbentang kemudahan dan keringanan hidup. Terakhir ucapan ulang tahun ini aku dapatkan dari putra putraku. Dengan ucapan sama mendoakan semoga keselamatan, kesehatan dan kelancaran dalam rejeki dan pekerjaan. 

Apakah begitu memang yang akan diterima seorang yang sedang berulangulang tahun? Padahal sesungguhnya berulang tahun itu tidak sepenuhnya menggembirakan. Bahkan menurutku berulang tahun itu mestinya harus berprihatin. Kenapa berprihatin?  Karena disadari atau tidak kesempatan hidup kita semakin berkurang. 

Bukannya bertambahnya usia kita sama saja dengan berkurangnya umur dan kesempatan hidup kita di dunia  ?  Semakin bertambah usia, maka berkurang satu tahun umur daripada tahun sebelumnya. Sementara bekal hidup atau progress hidup kita belum sepenuhnya mapan. Makanya saya tidak terlalu bergembira berulang tahun karena memang dalam acara itu tidak ada yang  menggembirakan. 

Saya pernah menemukan cuplikqn tulisan bahwa sebenarnya perspektif kita lah yang menjadikan bernilainya suatu momen, entah nilai positif maupun negatif. Seorang pesimis yang mengutuki hidup mungkin memandang hari ulang tahun sebagai hari laknat karena pada hari tersebut penderitaannya di dunia ini dimulai. Sebaliknya, orang yang positif melihat ulang tahun sebagai anugerah sekaligus waktu untuk merefleksikan hidupnya. Tak hanya ulang tahun saja, segala macam fragmen kehidupan kita menjadi bernilai berdasarkan cara kita melihat peristiwa tersebut. 

Ada orang yang merasa hidupnya flat, tak ada hal menarik sebab ia merasa tak ada yang spesial dari keseharian yang telah ia alami. Ada juga orang yang penuh cerita, hidupnya seolah hanya terisi oleh hal-hal seru dan menarik, seperti segala macam petualangan berputar dalam orbit kehidupannya. 

Semuanya bersifat relatif, tergantung bagaimana cara kita memberi nilai kepada peristiwa tersebut, sehingga pemaknaan ulang tahun kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Dan itu memang nyata adanya. Ada yang  menganggap ulang tahun itu wajib dirayakan tapi banyak pula yang menganggapkan sama dengan hari hari lainnya. 

Menurut pandanganku alangkah bijak kalau kita merayakan ulang tahun secara nerlebihan.Peringatan Hari Ulang tahun sebagai waktu untuk merefleksikan segala tindakan selama kita hidup. Jadikan momen tersebut untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang, aamiin-kan segala doa yang terucap oleh setiap insan. Tambahan, janganlah kita mengkultuskan hari ulang tahun sebagai ritual wajib atau suatu hal yang bernilai ibadah. Cukup berikan doa dan hal-hal yang dapat mendukung diri orang yang bersangkutan untuk menjadi pribadi yang semakin baik.

Maka pada hari ini saya berterima kasih atas segala ucapan ulang tahun yang saya Terima. Saya juga berterima kasih atas segala doa dan harapan yang disampaikan kepada saya. Saya juga akan memohon kepada Tuhan untuk mengabulkan segala doa dan ucapan baik dari teman dan sahabat itu. Dalam kesempatan hari ulang tahun ini pula, saya haruslah pandai berhitung bahwa bekal kebaikan saya masih terlalu sedikit tertutupi oleh kejahatan dan keburukan hati. Usia yang sudah tak lagi mudah semoga menjadi penanda agar segala daya dan kekuatan harus dikerahkan mengumpulkan bekal kebaikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun