Mohon tunggu...
Ahmad Ringgit
Ahmad Ringgit Mohon Tunggu... Guru - guru desa/sdn3kendit
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ingin berubah mengikuti perubahan jaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pagi

19 November 2022   07:47 Diperbarui: 19 November 2022   07:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan, kenapa engkau hadir terlalu pagi? Membuat segala yang ada di bumi menjadi malas bergerak. Dan segala aktivitas menjadi lambat mulai.
Hujan, kenapa engkau hadir terlalu pagi  ? Menjadi alasan paling rasional untuk bermalas malas. Yang bekerja menjadi malas berangkat. Yang sekolah menjadi malas masuk kelas.
Hujan, kenapa engkau hadir terlalu pagi  ? Membawa aroma sejuk dan dingin menjadi satu kenikmatan untuk selalu mendekap bantal guling dan selimut. Membuat melingkar di atas tempat tidur menjadi suatu kenikmatan yang pantang untuk dilewatkan  ?
Hujan, kenapa engkau hadir terlalu pagi  ? Sekolah menjadi sepi,. Siswa yang hadir bisa dihitung dengan jari. Padahal guru guru sudah berusaha hadir memerangi rasa malas tadi. Tapi siswa tetaplah sepi, meskipun derasnya hujan sudah menepi.
Hujan, kenapa engkau hadir terlalu pagi  ? Tapi engkau dan aku sama sama makhluk yang bergerak dan terjadi karena kuasa ilahi. Terima kasih hujan di pagi ini. Denganmu kami belajar untuk tetap meneguhkan hati mencari ilmu demi masa depan nanti.
Hujan di pagi ini telah berhenti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun